1.
Latar belakang
Ruang lingkup
manajemen lembaga pendidikan islam merupakan sebuah aspek aspek yang
berhubungan dengan lembaga tersebut. Pembahasan terkait dengan ruang lingkup
manajemen ini mengisyaratkan kepada kita bahwa begitu pentingnya sebuah
manajemen dalam sebuah lembaga. Terutama lembaga pendidikan islam, untuk
menanamkan keislaman terhadap sebuah lembaga di butuhkannya manajemen yang
sesuai dengan ajaran agama islam sehingga tercapailah pendidikan islam yang
baik baik menurut agama islam.
Ruang lingkup dari manajemen pendidikan dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu : Menurut Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut
Fungsi Kegiatan.
a.
Menurut Wilayah kerja, ruang
lingkupnya meliputi : Manajemen seluruh negara, manajemen satu propinsi,
manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.
b.
Menurut Objek garapan, ruang
lingkupnya meliputi : Manajemen siswa, manajemen ketenaga pendidikan, manajemen
sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan, mqanajemen pembiayaan dan
manajemen humas.
c.
Menurut Fungsi Kegiatan, ruang
lingkupnya meliputi : Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengkoordinasikan, mengko-munikasikan, mengawasi atau mengevaluasi[1].
Melihat
pentingnya sebuah studi manajemen pendidikan itu maka di klasifikasikanlah
ruang lingkup managemen pendidikan. sebagai ilmu, unsur-unsur yang mesti ada
dalam manajemen lembaga pendidikan memiliki teori dan kerangka pikir yang sudah
teruji, terutama berhubungan dengan teori-teori kepemimpinan, tori sumber daya
manusia dan teori prilaku organisasi pendidikan[2].
Dalam sebuah
manajemen peran sumber daya manusialah yang sangat berpengaruh dan berperan,
karna hanya manusia yang bisa memikirkin segala aktifitas yang berkaitan dengan
sebuah lembaga baik dari merancang, mengorganisasikan, mengawasi, dan
mengkoordinasikan segala kegiatan lembaga. Sehingga yang di bahas dalam sebuah
manajemen itu membutuhkan pertanggung jawaban yang harus di laksanakan sesuai
dengan fungsi yang sudah di sepakati.
Pembagian ruang
lingkup manajemen di atas telah di rumuskan dalam permasalahan yang terkait
tentang manajemen tata usaha, perbekalan atau sarana prasarana, kepegawaian,
kurikulum, keuangan, kesiswaan dan hubungan
dengan masyarakat akan kami bahas sebisa dan semampu kami.
2.
Pembahasan
A.
Tata usaha dan perbekalan
1.
Tata
usaha
Secara Etimologis, Tata Usaha adalah kegiatan
memberi bantuan dalam mengelola informasi, manusia, harta ke arah suatu tujuan yang terhimpun dalam organisasi. Ada beberapa pengertian tentang Tata Usaha, tetapi kesemuanya hampir
mempunyai kesamaan pengertian yang mengarah kepada pengaturan tulis menulis dan
catat mencatat. Berikut beberapa pengertian tentang tata usaha:
1.
Ditinjau arai asal kata
Tata Usaha terdiri dari dua kata,
yaitu “Tata” dan “Usaha” yang masing-masing kurang lebih
mempunyai pengertian sebagai berikut Tata adalah suatu peraturan yang
harus ditaati., dan Usaha ialah suatu usaha dengan mengerahkan tenaga,
pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi menurut arti kata, Tata Usaha adalah
suatu aturan atau peraturan yang terdapat dalam suatu proses penyelenggaraan
kerja.
2.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia
Dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan istilah Tata Usaha ialah penyelenggaraan tulis menulis(keuangan
dan sebagainya) di perusahaan, negara dan sebagainya, sedangkan penata
usaha ialah orang-orang yang menyelenggarakan taha usaha.
3.
Mentri keuangan Republik Indonesia Pasal 5 Ayat
Subbagian Tata Usaha
mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan
penyusunan rencana kerja dan laporan serta akuntabilitas kinerja.
Sehingga kami bisa menyimpulkan
bahwa tata usaha itu adalah sebuah kegiatan mengelola, melaksakan, mengatur,
menyimpan melaporkan yang berkaitan dengan usaha atau lembaga sehingga
tercapailah keinginan yang di sepakati.
Tugas pokok tata usaha adalah tugas pelayanan di
sekitar keterangan-keterangan yang berwujud pada 6 pola kegiatan:
a.
Menghimpun
b.
Mencatat
c.
Mengola
d.
Menggandakan
e.
Mengirim
f.
Menyimpan
Peranan pokok tata
usaha mempunyai tiga, yaitu :
1.
Melayani pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari sesuatu organisasi. Maksudnya,
tata usaha melayani pelaksanaan sesuatu pekerjaan operatif dengan menyediakan
keterangan yang diperlukan.
2.
Menyediakan
keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk membuat
keputusan atau melakukan tindakan yang tepat. Maksudnya, keterangan-keterangan
yang diperoleh dari kegiatan pendidikan dapat dipergunakan bagi pimpinan dalam
merencanakan atau mengendalikan segala kegiatan organisasi.
3.
Membantu kelancaran
perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan. Maksudnya, banyak organisasi
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, dalam menyelenggarakan kegiatannya
kurang atau tidak melakukan pencatatan-pencatatan secara cermat dan lengkap.
Manfaat dari tat usaha
tersebut yaitu:
a.
Kelancaran pekerjaan kantor
dan mencegah kemungkinan kesalahan dalam pekerjaan.
b.
Mengurangi
keterlambatan atau hambatan
c.
Kontrol yang lebih baik
terhadap pekerjaan[3].
2. Perbekalan
Menurut The Liang Gie (Administrasi Perkantoran
Modern,2007), perbekalan tata usaha digolongkan dalam jenis-jenis barang
berikut :
§ Barang lembaran : kertas tik, karbon, berkas
§ Barang bentuk lainnya: lem, karet penghapus, tinta
§ Alat tulis: pensil, pulpen, cap nomor
§ Alat keperluan lainnya: mistar, bantalan cap
§ Mesin perkantoran : mesin tik,
mesin hitung, mesin stensil
§ Perabotan Perkantoran: meja, lemari, peti besi
§ Perlengkapan lainnya : lampu,
permadani, kipas angin[4].
Perbekalan merupakan perlengkapan baik berupa alat,
media atau sarana prasarana yang mendukung semua kegiatan sebuah lembaga
pedidikan islam dari hal-hal yang kecil sampai dengan hal-hal besar sesuai
dengan kebutuhan.
B. Kepegawaian dan kurikulum
1. Kepegawaian
Istilah kepegawaian ini bisa di artikan sama dengan ketenaga kerjaan yang bekerja dalam ruang
lingkup lembaga pedidikan islam. pegawai merupakan sumber daya manusia yang
menyumbangkan jasa jasanya terhadap suatu lembaga yang memiliki tanggung jawab
dan memilik hak dan kewajiban yang memenuhi syarat yang sudah di tentukan serta
membentuk sebuah kerja sama dengan semua elemement yang berperan dalm sebuah
lembaga pendidikan.
ciri-ciri
pegawai antara lain:
a.
Adanya
hubungan kerja.
b.
Adanya
masalah pengadaan atau penerimaan pegawai.
c.
Adanya
masalah imbalan jasa antara prestasi kerja.
d.
Adanya
masalah pemutusan kerja.
Sumber pegawai dapat dari lembaga
itu sendiri (internal) dan dari luar lembaga (eksternal).
Internal lembaga, artinya pegawai
yang akan mengisi lowongan jabatan itu ditarik dari pegawwai yang telah ada
dalam organisasi bersangkutan. Cara ini mempunyai beberapa keuntungan, antara
lain meningkatkan moral, kegairahan kerja, prestasi kerja dan lain-lain. Ini
tidak lain karena para pegawai mengharapkan akan mendapatkan kesempatan
promosi.
Senaliknya cara yang kedua,
eksternal lembaga, berarti bahwa untuk mengisi lowongan jabatan itu ditarik
orang-orang dari luar organisasi. Sumber-sumber eksternal itu adalah lembaga
pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, pasar tenaga kerja, referrensi dari
karyawan yang ada, serta referensi dari kawan pimpinan/manajer.
Pengembangan pegawai dapat di
lakukan untuk memberikan hasil yang optimal terhadap kinerja pegawai. Hal itu
dapat di lakukan dengan cara-cara berikut:
§ Latihan (skill)
Suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam
keitannya dnegan penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu dalam waktu yang relative singkat yang diperlukan oleh organisasi
dalam usaha mencapai tujuan.
§ Pendidikan (education)
Suatu kegiatan
untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk yang di dalamnya
peningkatan penguasaan teoritis, konseptual dan moral dengan jangka waktu
relative panjang.
§ Pengembangan (development)
Suatu usaha
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawwai
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan baik melalui pelatihan maupun
pendidikann pegawai dalam usaha meningkatkan mutu pegawai.
Tujuan pengembangan pengembangan
untuk memperbaiki efektivetas pegawai dalam mencapai hasil-hasil kerja yang
telah ditetapkan, dengan cara memperbaiki pengetahuan pegawai, ketrampilan pegawai
maupun sikap pegawai itu sendiri terrhadap tugas-tigasnya[5].
2.
Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan
kerja[6].
Adapun Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan
memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan dalam
kegunannya. Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut:
·
Fungsi
Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna
lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah.
·
Fungsi
Integrasi (the integrating function) : Kurikulum
berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat
pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat
dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.
·
Fungsi
Diferensiasi (the diferentiating function) :
Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan
pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan
dilayani.
·
Fungsi
Persiapan (the propaeduetic function) :
Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan
juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak
melanjukan pendidikan.
·
Fungsi
Pemilihan (the selective function) :
Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa
untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan
bakatnya.
·
Fungsi
Diagnostik (the diagnostic function) :
Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat
pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan
dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka
diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki
kelemahannya.
Kurikulum mempunyai 4 unsur komponen
yang membentuk atau penyusun dalam kurikulum. 4 Unsur komponen kurikulum adalah
sebagai berikut...
a.
Komponen
Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk
mencapai tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari
banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas
No. 22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah
sebagai berikut..
·
Tujuan
pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
selanjutnya.
·
Tujuan
pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
selanjutnya
·
Tujuan
pendidikan menengah kejurusan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta
mengikuti pendidikan selanjutnya sesuai kejurusan
·
Tujuan
pendidikan institusional adalah tujuan pendidikan yang dikembangkan di
kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah.
b.
Komponen
Isi (Bahan pengajaran)
Kurikulum
dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk bahan
belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki kriteria yang
membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum adalah sebagai
berikut..
·
Sesuai,
tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
·
Mencerminkan
kenyataan sosial
·
Mengandung
pengetahuan ilmiah yang tahan uji
·
Menunjang
tercapainya tujuan pendidikan
c.
Komponen
Strategi
Kurikulum
sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode serta
peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran tergambar
dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan penilaian, pelaksanaan
bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi
Pelaksanaan adalah pengajaran, penilaian, bimbingan, dan penyeluhan kegiatan
sekolah. Tercapainya tujuan, ini diperlukan pelaksanaan yang baik dalam
menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang merupakan tolak ukur dari
program pembelajaran (kurikulum).
d.
Komponen
Evaluasi
Komponen
evaluasi dalam kurikulum adalah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu
kurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan
penting dalam memberikan keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan
model kurikulum sehingga mampu mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa
dalam mencapai tujuannya[7].
C.
Keuangan dan kesiswaan
1.
Keuangan
Manajemen keuangan lembaga
pendidikan islam merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan
secara terus menerus terhadap biaya operasional suatu lembaga sehingga kegiatan
pendidikan lebih efektif dan efesien serta membantu pencapaian tujuan
pendidikan.
Pengertian manajemen keuangan dalam
arti sempit adalah tata pembukuan. Sedangkan dalam arti luas adalah pengurusan
dan pertanggungjawaban dalam menggunakan keuangan, baik pemerintah pusat maupun
daerah. Adapun Maisyarah sebagaimana dikutip oleh Sulistiyorini menjelaskan
bahwa manajemen keuangan adalah suatu proses melakukan kegiatan mengatur
keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan ini dapat dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan pengawasan. Dalam
manajemen keuangan di sekolah tersebut dimulai dengan perencanaan anggaran
sampai dengan pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan.[8]
Fungsi manajemen keuangan bisa di
bagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Bendahara
Bendaharawan
bertanggung jawab atas perolehan (akuisisi) dana dan pengamanannya disamping
itu juga bertanggung jawab dalam hal:
·
Pengendalian uang tunai.
·
Membuat laporan posisi kas dan modal kerja.
·
Menyusun anggaran kas.
·
Manajemen kredit, asuransi dan urusan pension.
b. Akutansi
Bagian
akutansi mempunyai tugas mencatat (recording) dan membuat laporan (reporting)
tentang informasi keuangan organisasi. Tanggung jawab Controller yang lain
adalah:
·
Menyusun anggaran dan laporan keuangan.
·
Urusan penggajian.
·
Menghitung pajak.
·
Memeriksa Internal Inside Corp[9].
2. Kesiswaan
Manajemen
peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembina secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
(dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM
dengan efektif dan efesien.
Kesiswaan
atau peserta didik termasuk inti dari sebuah lembaga pedidikan karna Manajemen
peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembina secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
(dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM
dengan efektif dan efesien.
Dalam
manajemen peserta didik di sekolah, dapat di ambil poin – poin penting sebagai
berikut:
a.
Peserta didik mempunyai hak mendapat perlakuan
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
b.
Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama
ynag dianutnya.
c.
Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan
atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri
maupun untuk memnperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah
dibakukan.
d.
Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa,
atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku; penerimaan siswa pada
sekolah yang dikehandaki.
e.
Pindah sekolah yang sejajar atau yang
tingkatannya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan siswa pada
sekolah yang hendak dimasuki.
f.
Memperoleh penilaian hasil belajarnya.
g.
Menyelesaikan program pendidikan lebih awal
dari waktu yang telah ditentukan.
h.
Mendapatkan pelayanan khusus apabila penyandang
kecacatan.
Adapun
kewajiban peserta didik adalah:
1.
Untuk
ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali siswa yang di bebaskan
dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang yang
berlaku.
2.
Mematuhi
ketentuan peraturan yang berlaku
3.
Menghormati
tenaga kepeendidikan.
4.
Ikut
memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan ketertiban serta keamanan
sekolah yang bersangkutan[10].
D. Hubungan dengan masyarakat
Manajemen
yang terkait dengan hubungan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinyu untuk mendapatkan simapati dari masyarakat pada
umumnya serta publiknya pada khususnya, sehingga kegiatan operasional
sekolah/pendidikan secara efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuah
pendidikan yang telah ditetapkan[11].
1.
Fungsi Hubungan lembaga pendidikan islam dengan Masyarakat
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat
meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu
sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai
berikut :
a. Mengatur hubungan sekolah
dengan orang tua.
b. Memelihara hubungan baik
dengan komite sekolah.
c. Memelihara dan
mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan
organisasi nasional.
d. Memberi pengertian kepada
masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik komunikasi
(majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber).
2.
Tujuan Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya
sebagai berikut:
a. Memberi penjelasan tentang
kebijaksanaan penyelenggaraan lembaga pendidikan dalam situasi dan perkembangannya.
b. Menampung sarana-sarana
dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan
pengembangan lembaga pendidikan.
c. Dapat memelihara hubungan
yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga lembaga
pendidikan itu sendiri.
3.
Manfaat Hubungan lembaga pendidikan islam dengan Masyarakat
Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
menambah atau meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan sukarela yang
dapat meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secar
spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut:
a. Adanya saling pengertian
antara sekolah dengan pihak luar.
b. Adanya kegiatan yang
membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing.
c. Adanya kerjasama yang erat
dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya
usaha pihak lain[12].
E. Kritikan konstruksi terhadap lembaga pendidikan
islam
Ruang
lingkup manajemen yang telah di bahas di atas dapat kami menanggapi terkait
dengan ruang lingkup yang terdapat dalam lembaga pendidikan islam. Dalam ruang
lingkup lembaga pendidikan islam itu sangat penting dalam memfungsikan setiap elemen elemen yang terdapat dalam
lembaga tersebut sesuai dengan fungsi dalam setiap bidangnya. Apabila dalam
setiap bidangnya sesuai dengan fungsi yang berlaku maka akan akan di capailah
tujuan yang sudah di di sepakati bersama.
Dalam
lembaga pendidikan islam keseluruhan yang mencakup ruang lingkup lembaga
pendidikan islam itu harus bersifat amanah yaitu mengemban amanat sesuai dengan
tugas masing-masing, saling bahu membahu, tolong menolong, toleransi, saling
memahami dan mengerti satu sama lain, agar lembaga pendidikan yang sedang di
manajemen itu menjadi semakin maju dan semakin baik.
Dalam
setiap bidang dalam ruang lingkup ini haruslah transparan atau keterbukan,
jujur, dan apa adanya. Semua masalah yang terjadi dalam ruang lingkup lembaga
pendidikan harus di selesaikan dengan damai dan penuh kebaikan, masalah intern
ataupun extern harus di selesaikan dengan baik, dan masalah itu sebagai ajang
perbaikan, berbenah diri dalam sebuah kesalahan-kesalahan yang terjadi demi
tercapainya lembaga pendidikan yang baik.
Daftar
pustaka
Hikmat,Manajemen
pendidikan,(Bandung : CV . Pustaka Setia, 2009), hlm, 27.
Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, strategi, dan Aplikasi, (Yogyakarta:
Teras, 2009),hlm. 130.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
http://r-vai.blogspot.sg/2010/02/ruang-lingkup-manajemen-pendidikan.
html(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
http://juniarari.blogspot.sg/2011/11/peranan-tata-usaha-dalam-organisasi.html
(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/26/definisi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
http://muhmasruri-burhan-unnes.blogspot.sg/2014/01/pengertian-ruang-lingkup-dan-fungsi.html(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
http://nestyzakaria.blogspot.sg/2014/02/manajemen-hubungan-sekolah-dengan.html (di akses pada hari rabu 02-11-2016)
http://barabbasayin.blogspot.sg/2014/05/makalah-manajemen-keuangan-lembaga.html(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
http://rianamuslikhah.blogspot.sg/2015/02/makalah-perbekalankantor.html (diakses pada hari rabu 02-11-2016)
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen
.html(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
[1]
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/(diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[2]Hikmat,Manajemen pendidikan,(Bandung : CV . Pustaka Setia,
2009), hlm, 27.
[3] http://juniarari.blogspot.sg/2011/11/peranan-tata-usaha-dalam-organisasi.html
(diakses pada hari rabu 02-11-2016)
[4]http://rianamuslikhah.blogspot.sg/2015/02/makalah-perbekalankantor.html (diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[5]http://r-vai.blogspot.sg/2010/02/ruang-lingkup-manajemen-pendidikan.html
(diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[6] https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum(diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[7]http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen
.html(diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[8]http://barabbasayin.blogspot.sg/2014/05/makalah-manajemen-keuangan-lembaga.html(diakses pada hari rabu
02-11-2016) atau bisa lihat:
Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan
Islam: Konsep, strategi, dan Aplikasi, (Yogyakarta: Teras, 2009),hlm. 130.
[9] https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/26/definisi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/(diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[10] https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/26/definisi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/(diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[11]http://muhmasruri-burhan-unnes.blogspot.sg/2014/01/pengertian-ruang-lingkup-dan-fungsi.html(diakses pada hari rabu
02-11-2016)
[12]http://nestyzakaria.blogspot.sg/2014/02/manajemen-hubungan-sekolah-dengan.html (diakses pada hari rabu 02-11-2016)