Kamis, 12 Januari 2017

Makalah "Analisis"

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Agama  memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang di tempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada TUHAN yang maha Esa dan berakhlak mulia . Akhlak mulia mencakup etika , budi pekerti dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan,pemahaman,dan penanaman nilai-nilai keagamaan,serta pengalaman nilai-nilai tersebutdalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang di miliki manusia yang actualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai mahluk TUHAN.
Pendidikan agama islam diberikan dengan memberikan tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada ALLOH swt dan berakhlaq mulia ,serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur,adil,berbudi pekerti ,etis saling menghargai,disiplin,harmonis dan produktip,baik personal maupun social. Tuntutan ini mendorong dikembangkanya standar kompetensi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan cirri-ciri ;
1.      Lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;
2.      Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia;
3.      Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelanjaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi pendidikan Agama Islam merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan,untuk mencapai tujuan pendidikan maka standar kompetensi lulusan maupun standar isi harus ditelaah secara kritis untuk pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam,sehingga visi,misi dan tujuan sebuah lembaga pendidikan akan tercapai.
Didalam era modern yang lebih maju seperti sekarang ini diharapkan sebuah lembaga penddikan Islam dapat mendesain kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan yang dikembangkan dari standar isi agar hasilnya sesuai yang diharapkan dan mencapai standar kompetensi lulusan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Islam.Oleh karena itu ,dengan persaingan yang begitu ketat dalam dunia pendidikan,maka pendidikan Islam harus mempunyai terobosan-terobosan baru yang bersifat inovatif sehingga tidak kalah dengan lembaga pendidikan pada umumnya.
Seorang guru harus dapat mengukur sejauh mana standar isi itu dapat dikembangkan menjadi sebuah kurikulum untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga pendidikan Islam,sehingga konsumen dalam hal ini pelanggan yang menggunakan hasil lulusan lembaga pendidikan Islam menjadi puas
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian analisis
2.      Bagaimana menentukan langkah-langkah analisis
C.  Tujuan
1. Megetahui pegertian analisis
2. Dapat menentukan langkah-lagkah analisis






BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Analisis
Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari seperangkat data juga merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
Berikut ini adalah beberapa pengertian analisis:
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
Menurut Anne GregoryAnalisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan
Menurut Dwi Prastowo Darminto & Rifka JuliantyAnalisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
Menurut Syahrul & Mohammad Afdi Nizar Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul 
Wiradi Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.
B.     Langkah Menggunakan Analisis
1.      Langkah Menggunakan Analisis
Dalam menggunakan langkah analisis, terlebih dahulu pengertian analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa bisa juga mmerupakan penyelidikan terhadap karangan atau terhadap perbuatan. Analisis tentu mempunyai tujuan. Dengan demikian tujuan analisis adalah untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab musabab, duduk perkaranya.
Analisis adalah langkah yang ditempuh setelah data penelitian terkumpul proses analisis dilakukan melalui tahap sbb:
1.      Pemecahan
2.      Pengelolaan
3.      Penafsiran
Untuk melakukan analisis diatas, seorang peneliti biasanya menggunakan alat bantu yang disebut sebagai statistik/ statiska. Proses analisis data dalam penelitian biasanya menjadi penghambat psikologis bagi seorang pelajar/ mahasiswa dalam penelitian.
2.      Konsep Materi Pendidikan Agama Islam
Untuk mengembangkan atau membangun kepribadian tersebutmaka konsep pokok materi pendidikan dalam Islam, secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga bidang, yaitu 1) Sumber daya ilahiyah (wahyu)yang mengacu kepada al-Quran sebagai landasan konsepsional dan SunnahRasul sebagai landasan operasional; 2) Sumber daya alami, yang mengacukepada benda alam sekitar; 3) Sumber daya insani, yang mengacu ke pada manusia.
a.  Landasan Konsepsional
Al-Quran berisi tuntunan yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan.Allah telah mengajarkan kepada manusia tentang ketauhidan, keimanan,cara berakhlak, beribadah, dan bermuamalah yang benar. Kalam ilahimengajarkan manusia secara bijaksana melaluiibrah para umatterdahulu. Menurut Achmadi teologi Islam al-Quran diyakini memilikikebenaran mutlak yang bersifat transendental  universal dan eternal  (abadi), sehingga secara aqidah diyakini oleh pemeluknya akan selalusesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusiakapan dan dimanapun.
Tauhid merupakan nilai fundamental. Dengan dasar tauhid seluruhkegiatan pendidikan agama Islam dijiwai oleh norma-norma Ilahiyah yang sekaligus dimotivasi sebagai ibadah. Dengan ibadah pekerjaan pendidikan lebih bermakna, tidak hanya makna material tetapi jugamakna spiritual. Hal ini ditegaskan oleh Ruslan sebagaimana dikutipAbudin Nata, bahwa tauhid di sini harus dipahami dalam kerangka yang terpadu antara yang bercorak 
Theocentris daanthropocentris.  Yakni tauhid yang di dalam fokusnya hanya tertuju pada mengesakan Allahsemata, namun dalam prakteknya berimplikasi ke dalam pola pikir, tutur kata, dan sikap seseorang yang meyakininya
Dalam hubungan ini di samping dasar tauhid tersebut masihterdapat dasar-dasar lainnya, namun sebenarnya hanya merupakan penjabaran dari prinsip-prinsip tauhid tersebut, karena pada dasarnyaseluruh nilai dalam Islam berpusat pada tauhid (teosentrism). Perludisadari bahwa pemusatan pada Tuhan pada hakekatnya bukan untuk kepentingan Tuhan, tetapi sebaliknya justru untuk kepentingan mausia.Allah memerintahkan manusia agar berjihad dan bersyukur, namunsemua kebaikannya untuk manusia sendiri. (QS. Al Ankabut: 6, Luqman: 40), demikian pula perintah beribadah dan beramal salehsebagaimana yang dinyatakan dalam (QS. Al Baqarah:263 dan 267;Ali Imran: 97 Al-An’am: 133Ibrahim: 8 ;an Naml: 40; al Fathir: 15 ; dan Muhammad: 36 ), tujuannya bukan untuk memenuhi kebutuhan Allah,melainkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan demikian materi pendidikan agama Islam, sebagai pedoman pokok awal adalah penanaman tauhid dan keimanan kepada Allah SWT
3.      Identifikasi Jenis-jenis Materi PAI
Melakukan identifikasi terhadap materi PAI pada ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
Melakukan identifikasi materi PAI pada ranah afektif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti menerima,
C.    Pengertian, Landasan dan Prinsip Bahan Ajar PAI
1.      Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan ajar atau isi kurikulum adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada siswa sebagai pemelajar dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi mata-mata pelajaran yang harus dipelajari siswa dan isi program masing-masing mata pelajaran tersebut. Jenis-jenis mata pelajaran ditentukan atas dasar tujuan institusional atau tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan (sekolah/madrasah/pondok pesantren dan lembaga pendidikan lain yang bersangkutan).
2.   Landasan Bahan Ajar
Tiga landasan pengembangan kurikulum, yakni landasan filosofil, psikologis, dan landasan sosiologis-teknologis. Ketiga landasan tersebut diuraikan di bawah ini.
3.   Prinsip Bahan Ajar
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
      1.      Prinsip relevansi
Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau ghbahan hafalan.



      2.      Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
      3.      Prinsip kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Materi ajar pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
     1.      Materi kurikulum berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran.
      2.      Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran.
      3.      Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Disamping prinsip-prinsip tersebut, pengembang kurikulum hendaknya juga memperhatikan aspek-aspek yang ada dalam isi kurikulum, yaitu:
1.      Teori, yaitu seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan.
2.      Konsep, yaitu suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhusus-khususan.
3.      Generalisasi, yaitu kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
4.      Prinsip, yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
     5.      Prosedur, yaitu serangkaian langkah-langkah yang berurutan yang ada dalam materi pelajaran dan harus dilakukan oleh siswa. 
6.      Fakta, yaitu sejumlah informasi khusus dalam materi yang dipandang mempunyai kedudukan penting.  
7.      Istilah, yaitu kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus, yang diperkenalkan dalam materi.
8.      Contoh atau ilustrasi, yaitu sesuatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas, sehingga suatu uraian/pendapat menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti oleh pihak lain.
9.      Definisi, yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal, suatu kata dalam garis besarnya.
10.  Preposisi, yaitu suatu pernyataan atau pendapat yang tak perlu diberi argumentasi.

D.    Karakteristik Bahan Ajar
Hilda Taba (1962) mengemukakan karakteristik untuk memilih isi materi kurikulum, yaitu:
1.      Materi harus sahih dan signifikan, artinya menggambarkan pengetahuan mutakhir.
2.      Relevan dengan kenyataan sosial dan kultur agar anak lebih memahaminya.
3.      Materi harus seimbang antara keluasan dan kedalaman.
4.      Materi harus mencakup berbagai ragam tujuan.
5.      Sesuai dengan kemampuan dan pengalaman peserta didik.
6.      Materi harus sesuai kebutuhan dan minat peserta didik.
Pengembangan materi kurikulum PAI  ada beberapa hal yang harus di perhatikan, di antaranya sebagai berikut:
1.        Sumber-sumber materi kurikulum
Isi atau materi kurikulum harus bersumber pada 3 hal sebagai berikut:
a.       Masyarakat beserta budayanya
b.      Siswa
c.       Ilmu pengetahuan
Dalam menentukan isi kurikulum ketiga sumber tadi harus digunakan secara seimbang. Isi kurikulum yang terlalu menonjolkan salah satu aspek dapat mempengaruhi keseimbangan makna pendidikan.
2.        Tahap penyeleksian materi  kurikulum
Tahap penyeleksian materi kurikulum merupakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan  oleh pengembang materi kurikulum dalam menentukan isi atau muatan kurikulum. Ada beberapa tahap dalam menyeleksi bahan kurikulum yakni:
a.       Identifikasi kebutuhan (need assesment)
b.      Mendapatkan bahan kurikulum(assess the curriculum materials )
c.       Analisis bahan(analyze the materials)
d.      Menilai bahan kurikulum(appraisal of curriculum materials)
e.       Membuat keputusan mengadopsi bahan(make an adoption decision)
3.        Kriteria penetapan materi kurikulum
Secara umum ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan materi kurikulum baik khususnya ditinjau dari sudut siswa, yakni:
a.       Tingkat kematangan siswa
b.      Tingkat pengalaman anak
c.       Tarap kesulitan materi
E.     Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar.Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar, yaitu:
1.      Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2.      Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran.
3.      Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4.      Memilih sumber bahan ajar.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
a.       Materi pendidikan islam pada dasarnya tersusun mengacu kepada dasar dan tujuan pendidikan islam
b.      Dasar pendidikan islam adalah Al-Quran dan hadis. Tujuan pendidikan islam adalah membentuk manusia yang berkepribadian islami bertakwa kepada Allah dan Rasulullah dan berakhlak mulia
c.       Hakikat materi pendidikan islam adalah ilmu-ilmu dalam Al-Quran, hadis, hukum islam  (sunatullah) dan alam disekitar
d.      Materi pendidikan islam disekolah dan madrasah harus mempertimbangkan aspek., filosofis, pedagogis, sosiologis dan psikologis.


1 komentar: