Kamis, 12 Januari 2017

Makalah "Pengertian, Ruang Lingkup Hadits Tarbawi"

       
                                                         
BAB 1           
PENDAHULUAN
1.1              LATAR BELAKANG 
Manusia sebagai mahluk tuhan adalah mahluk pribadi sekaligus mahluk sosial,susila dan religi.Sifat kodrati manusia sbg mahluk pribadi,sosial,susila dan religi harus di kembangkan secara seimbang,selaras dan serasi.perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti hidup secara lanyak jika ada diaantara manusia lainnya.tanpa ada manusia lain atau hidup bermasyarakat,seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
 Untuk Meningkaia kualitas hidup,manusia memerlukan pendidikan,baik pendidikan yang pormal,informal maupun nonformal.pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dengan mahluk hidup lainnya.’’Hewan’’juga  belajar,tetapi lebih di teneukan oleh instingnya,sedankan manusia blajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang brarti.anak anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak anak ini sudah dewasa dan berkluarga,mreka akan mendidik anak anaknya.begitu juga di skolah dan perguruan tinggi,para siswa dan mahasiswa di ajar oleh guru dan dosen.
Salah satu permasalahan yang tidak sepi dari perbincangan ummat adalah masalah pendidikan.dalam al Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan pendidikan sangat penting.jika al Qur’an di kaji lebih mendalam,maka kita akan menemukan beberapa prinsip pendidikan,yang selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan yang bermutu.

1.2              RUMUSAN MASALAH
a.       Pengertian Hadits Tarbawi
b.      Ruang lingkup Hadits Tarbawi

c.       Kurikulum pendidikan
.Metode pendidikan
d.      Media Pendidikan                                                              8.Evaluasi Pendidikan                                                       Lingkungan Dan Kejiwaan Serta Pengaruhnya Didalam Proses             Pendidikan
e.        
                                     

                                                                        BAB II
                                                                PEMBAHASAN


1.        Pengertian Hadits Tarbawi Secara Umum
      Hadits secara etimologi berarti cara atau jalan hidup yang biasa di peraktikkan, baik ataupun buruk. Secara terminologi Hadits adalah segala sesuatu yang dinisbahkan(disandarkan) kepada nabi SAW. Baik perkataan (Qauli), perbuatan (Fi’li), sikap/ketetapan (Taqriri) maupun sifat fisikis rasul SAW.
     Untuk memberikan pengertian tentang tarbawi, maka perlu di ketahui dari mana asal kata tersebut.kata’’Tarbawi’’adalah terjemahan dari bahasa arab,yakni Rabba Yurabbi Tarbiyyah.kata tersebut bermakna;pendidikan,pengasuhan dan di pemeliharaan.
Taqiyuddin M. Menyebut potensi manusia ini berupa seperangkat instrumen dan content, pendidikan yaitu akal pikiran, hatinurani dan panca indra. Melalui seperangkat instrumen dan content pendidikan itulah sehingga begitu manusia di lahirkan di atas bumi iniia tetap siap menerima ajaran dari alamatau dari manusia lain yang telah lebih dulu ada.
      Berkaitan hal di atas, Longevel seperti yang di kutip Taqiyuddin M. Mengklasifikasikan manusia ke dalam tiga golongan, yaitu; Pertama, educable animal yaitu makhluk yang dapat di didik. Kedua, animal educandumyaiyu makhluk yang harus di didik. Ketiga homo education yaitu makhluk Allah yang dapat menerima  dan sekaligus memberikan materi pendidikan.
      Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa dalam dunia pendidikan, manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihannya manusia ada yang bisa di ajar, da bimbing, di bina dan di latih sehingga perulaki sosialnya menjadi baik. Inilah yang di maksud bahwa pungsi pendidikan adalah mengarahkan perkembangan manusian ke arah yang lebih baik. Dan dengan kelemahanang manusia tidak henti hentanya berfikir, bertindak,belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang di kehendakinya.Menurut Sayyid Quthb bahwa apabila manusia merenungkan penciptanya dan bantuk tubuhnya,panca indra dan anggota anggota tubuhnya, kekuatan serta pengetahuannya,maka dia pasti mengakui bahwa Allah adalah maha pencipta, karena tidak ada seorangpun selain Allah yang mampu menciptakan alam semesta ini, baik yang kecil maupum yang besar.
                                                                                                                    

Yang dimaksud dengan bersyukur ialah menggunakan alat alat tersebut untuk memperhatikan bukti bukti kebesaran dan keesaan Tuhan,yang dapat membawa mereka beriman kepada Allah s.w.t serta taat dan patuh kepada Nya kaum musyrikin memang tidak berbuat demikian.
       Ayat ini juga menjelaskan tentang potensi yang di berikan Allah SWT kepada manusia berupa pendengaran,penglihatan dan hati(akal) supaya di jadikan  alat untuk memperhatikan bukti bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Untuk  dapat mengembangkan potensi yang di miliki,maka manusia perlu pendidikan. Pendidikan mutlak harus ada pada manusia,karena pendidikan merupakan hakikat hidup dan kehidupan. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk Allah yang di bekali dengan berbagai kelebihan, di antaranya kemampuan berfikir,kemampuan berperasaan,kemampuan mancari kebenaram dan kemampuan lainnya. Kemampuan kemampuan tersebut tidak akan berkembang apabila manusia tidak mendapatkan pendidikan.
Allah SWT dengan jelas memerintahkan kita untuk ‘’Iqra’’dalam surat Al Alaq yang merupakan kalamullah pertama pada Rasulullah SAW. Iqra’ di sini tidak bisa di artikan secara sempit sebagai bacalah, tetapi dalam arti luas agar manusia menggunakan dan mengembangkan kemampuan kemampuan yang telah Allah SWT berikan sebagai khalifah filardl. Sehinnga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan dan perwujudan tugas manusia Diriwayatkan oleh Adh Dhahhak bahwa Ibnu Abbas bercerita mengenai ayat ini,bahwa tatkala Allah mengutus Muhammad sebagai Rasul, banyak di antara orang orang arab yang tidak mau menerima kenyataan itu dan beranggapan bahwa lebih agung untuk mengutus seorang manusia sebagai RasulNya.
Menurut ilmu merupakan kewajiban kita selaku umat muslim, sebagai mana sabda Rasulullah SAW yang artinya;Mencari ilmu itu wajib bagi muslimdan muslimat dari kandungan sampai liang lahat.
     Dalam Tafsir Al Misbah kata’’attabi’uka’’mengandung makna sungguhan dalam upaya mengikuti itu.Ucapan Nabi Musa as,berikutnya sungguh sangat halus,Beliau tidak menuntut untuk di ajar tetapi permintaannya di anjurkan dalam bentuk pertanyaan,’’Bolehkah aku mengikutimu?’’kemudian beliau menamai pengajaran yang di harapkannya itu sebagai ikutan,yakni beliau menjadikan diri beliau sebagi pengikut dan pelajar.Disisi lain,beliau mengisaratkan keluasan ilmu hamba yang shaleh itu


 sehingga Nabi Musa as.hanya mengharap kiranya dia mengajarkan sebagian dari apa yang telah di ajarkan kepadanya.Dalam kontes itu,Nabi Musa as,tidak menyatakan”,

 ‘’apa yang engkau ketahui wahai hamba Allah’’,karena beliau sepenuhnya sadar bahwa ilmu itu harus bertekad untuk bersungguh sungguh terhadap apa yang akan kita pelajari.pepatah mengatakan’’Man jada wajadda’’(barang siapa yang bersungguh sungguh dalam mengerjakan sesuatu,maka pasti akan berhasil).
       Di dalam QS Al-Tahrim ayat 6 memberikan pelajaran bagi kita bahwa kita harus menjaga diri kita dan keluarga dari siksa api neraka.Ayat ini juga mengisaratkan tentang pentingnya pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama.
Adapun pendidikan yang di perankan oleh keluarga menurut Hasan Langgulung ada tujuh bidang pendidikan,yaitu:
a.pendidikan jasmani
b.kesehatan
c.akal (intelektual)
d.keindahan
e.emosi dan psikologi
f.agama dan spiritual
g.akhlak
h.sosial dan politik
Orang tua dalam keluarga harus sejak dini memberikan pendidi kan agama kepada anak-anaknya.seperti sabda Rasulullah SAW
yang menyatakan:



Artinya:’’perintahkanlah anak kalian melakukan sholat,apabila telah mencapai usia tujuh tahun dan mencapai sepuluh tahun maka pukullah karena dia meninggalkan sholat dan pisahkan mereka dari tempat tidur’’(HR Muslim)
   Mengapa orang tua di tuntut untuk memerintahkan anak yang masih kecil untuk melakukan sholat ?maksudnya,agar anak itu terbiasa sehingga kelak sudah balek,sholat itu menjadi kebiasan yang sulit di tinggalkan.

Dalam terjemahan singkat tafsir ibnu kasir ada tiga sahabat yang menapsirkan ayat ini yaitu:



A.    Berkata ibnu abbas :’’tidak sepatutnya orang –orang mukmin itu semua kemedan perang dan meninggalkan rasulloh saw seorangn diri ‘’.
B.     Berkata Qaatadah:’’jika rasulullah saw mengirim pasukan,maka hendaklah sebagai pergi ke medan perang,sedangkan sebaian lain tinggal bersama rasulullah saw.untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama,kemudian dengan pengetahuan yang meraka peroleh itu,hendaklah mereka kembali kepada kaumnya untuk memberi pringtan kepada mereka’’.
C.     Berkata adh-dhahhak:’’jika rasulullah saw.mengajak berjihad (perang total) maka tidak boleh tinggal di belakang kecuali mereka yang beruzur.Akan tetapi jika rasulullah saw.menyerukan sebuah’’sariyyah’’(perang terbatas),maka hendaklah segolongan pergi ke medan perang dan sebagian tinggal bersama rasulullah saw memperdalam pengetahuannya tentang agama,untuk di ajarkan kepada kaumnya apabila kembali’’.
    Ayat ini mengigatkan orang tua dalam keluarga agar mementingkan pendidikan agama anak-anaknya.Orang tua boleh kemana saja menyekolahkan anak-anaknya(mencari ilmu umum) tapi jangan lupa dibekala ilmu dan pengalaman agama. Orang tua hendaknya menjadikan anak-anaknya sebagai orang intelek.Hal ini akan tercapai apabila mempunyai ke dua ilmu tersebut,yakni ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama.Nabi pernah bersabda:



Artinya:Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia,wajib memiliki ilmunya dan barang siapa yang ingin selamat dan bahagia di akhirat wajib ia mengetahui ilmunya pula,Barang siapa yang menginginkan ke dua-duanya wajib memiliki ilmu ke dua-duanya.
    Menurut Miftahurrobbani,bahwa salah satu pokok kelemahan ummat islam adalah kebodohan putra-putri ummat islam akan agamanya.

Hal ini dapat kita pahami,karna orang tua kadang-kadang menyadari keseimbangan pendidikan terhadap anak-anaknya.Orang tua mendidik anak agar dapat membaca koran, tetapi lupa untuk mendidik anak membaca Al Qur’an.Orang tua mengajar anak agar dapat menghormati temen,tetapi lupa mengajar anak agar menghormati tuhan.


Pendek kata, orang tua menyekolahkan anaknya agar pandai dalam pengetahuan umum,tetapi lupa menyekolahkan anaknya agar pandai dalam pengetahuan agama.
2.Ruang Lingkup Hadits Tarbawi
    Ilmu pendidikan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,karna di dalamnya penuh dengan segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung.
    Objek ilmu pendidikan ialah situasi pendidikan yang terdapat pada dunia pengalaman.
Adapun Ruang linngkup pendidikan adalah sebagai berikut:

1.      Pekerjaan Mendidik
   Yang di maksud dengan pekerjaan mendidik disini ialah seluruh kegiatan,tindakan atau perbuatan dan sikap yang di lakukan oleh pendidik sewaktu menghadapi/mengasuh anak didik atau dengan istilah yang lain yaitu sikap atau tindakan yang menuntun,membimbing,memberikan pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik untuk menuju pendidikan islam.
2.      Pendidikan Dan Etik Mendidik
       Subjek yang melaksanakan pendidikan islam,dan pendidik ini mempunyai peranan penting terhadap berlangsungnya pendidikan.baik atau buruknya pendidikan berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan islam dikelak kemudian hari.Dalam pendidikan islam ,pendidikan sering di sebut mu’allim,muhazib,ustaz,kiyai dan sebagainya.Disamping itu ada pula yang menyebutnya dengan istilah mursyid,artinya yang memberi petunjuk, karena mereka memang memberikan petunjuk-petunjuk kepada anak didiknya.
3.      Peserta Didik Dan Etikanya
        Pihak yang merupakan objek terpenting dalam pendidikan.Hal ini di sebabkan perbuatan atau tindakan pendidik itu di adakan atau di lakukan hanyalah untuk membawa anak didik kearah tujuan pendidikan islam yang kita cita-citakan. Dalam pendidikan islam anak didik ini sering di sebut dengan istilah yang bermacam-macam,antara lain santri,talib,muta’allim,muhazab,tilmiz.

4.      Kurikulum Pendidikan
      Bahan-bahan atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu agama islam yang di susun sedemikian rupa ( dengan susunan yang lazim tetapi logis) untuk di sajikan atau di sampaikan kepada anak didik.Dalam pendidikan ini sering di sebut dengan istilah maddatuttarbiyah.
5.      Dasar Dan Tujuan Pendidikan
      Landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan islam itu dilakukan. Maksudnya,pelaksanaan pendidikan islam harus berlandasan atau bersumber dari landasan tersebut.Dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan ialah Al Qur’an dan Ai Hadits. Sedangkan tujuan pendidikan islam yaitu arah kemana anak didik ini akan di bawa.Secara ringkas,Tujuan pendidikan islam yaitu ingin membentuk anak didik menjadi manusia (dewasa)
Muslim yang takwa kepada Allah swt atau secara ringkes,kepribadian manusia.
6.      Metode Pendidikan
     Cara yang paling tepat di lakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan kepada anak didik.Metode ini sini mengemukakan bagai mana mengolah,menyusun dan menyajikan materi pendidikan agar materi pendidikan tersebut dapat dengan mudah di terima dan di miliki oleh anak didik.Dalam pendidikan islam pendidikan ini di sebut dengan istilahtariqatuttarbiyah atau tariqatuttahzib.
7.      Media Pendidikan
      Media yang dapat di gunakan selama melaksanakan pendidikan islam.agar pendidikan islam tersebut lebih berhasil
8.      Evaluasi Pendidikan
       Memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi/penilaian terhadap hasil bejar anak didik.tujuan pendidikan islam umumnya tidak dapat di capai sekaligus,melainkan melalui proses atau pentahapan tertantu.oleh karna itu untuk mencapai tujuan pendidikan islam sering kali dilakukan evaluasi/penilaian pada tahap atau  fase dari pendidikan islam tersebut.
9.      lingkungan dan  kejiwaan serta pengaruhnya di dalam proses pendidikan yang di maksud dengan pendidikan disini ialah keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan.lingkungan pendidikan sangat beser pengaruhnya dalam membentuk kepribadian anak didik,olehnya itu hendakdi upayakan agar lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.
      Dari uraian tersebut dapat di simpulakn,bahwa ruang lungkup ilmu pendidikan itu sangat luas,sebab meliputi segala aspek yang menyangkup penyelenggaraan pendidikan islam.
         Adapun mengenai ilmu pendidika ilsam dapat di bedakan menjadi objek materi dan objek formal. Objek materi ilmu pendidikan islam yaitu anak didik yang masih dalam proses pertumbuhan, ia memiliki berbagai kemungkinan untuk dituntun dan dikembangkan kearah tujuan yang diinginkan. Sedangkan objek  formal ilmu pendidikan islam yaitu perbuatan mendidik yang ditujukan kepada anak didik untuk membawa anak kearah tujuan pendidikan islam.
 A. PEKERJAAN MENDIDIK
 B. DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
       1. Dasar  Pendidikan    
                  Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar dapat berdiri dengan kokoh. Dasar berguna sebagai tempat berpijak,akar kekuatan,sesuatu yg fundamental dalam menentukan warna dan karakteristik isi pendidikan.Dasar berguna agar pendidikan yg dijalankan tetap kokoh di tengah kemajuan tekhnologi,sains,informasi,tidak seperti air diatas daun talas,mudah berombang ambing.
Abdul fatah jalal membagi dasar pendidikan islam pada dua sumber yaitu:
1)      Sumber illahiyat,yaitu Al-Qur’an dan Hadist(sunah)Rasulallah dan alam semesta sebagai ayat kauniyyat yg perlu di tafsirkan kembal.
2)      Sumber insaniyat,yaitu proses ijtihad manusia.
Bagi Sa’id ismail,sebagaimana dikutip hasan langgulung, ada 6 Dasar pendidikan islam yaitu:
1)      Al-Qur’an
2)      Sunah rasulullah
3)      Qaul Al-shahabat
4)      Masalih Al-mursalat
5)      ‘Urf
6)      Hasil pemikiran atau ijtihat intelektual muslim

    Disamping penjelasan al-qur’an yg menetapkan al-qur’an dan sunah rasul sebagai dasar pendidikan,urgensi al-qur’an dan hadis sebagai dasar pendidikan,juga terlihat dari beberapa sunah rasulullah saw, antara lain:

حد ثنا محمد بن سفيان, حد ثنا فليح, حد ثنا هلال بن علي, عن عطاء بن يسار, عن أبي هر يرة ," أن رسول الله صلي الله عليه   وسلم قال,"  كل أمتي يدخلون الخنة إلا من أبي." قالوا يا رسول الله من أبي؟ "قال," من أطاعني دخل الجنة ,ومن عصاني فقد أبي."  (رواه البخار.)                                                                                                                                             
 Artinya:Menceritaka kepada kami muhammad ibn sufyan,menceritakan kepada kami fulaih,menceritakan kepada kami hilal ibn ali,daria ata’ibn yasir,dari Abu hurairah RA,”Bahwa rasulullah SAW bersapda,”Semua umat ku akan masuka surga kecuali yg enggan.”Para sahabat bertanya,”Wahai rasulullah! siapa yg enggan?”Beliau menjawab,”Barang siapa yg menaatiku maka ia masuk surga,dan siapa yg durhaka kepada ku maka ia enggan.” (H.R. BUKHARI)
   Selanjutny,pada era rasulullah SAW,adat kebiasaan yg tidak bertentangan dgn ajaran islam,juga diperbolehkan,dan tidak dilarang oelh rasulullah SAW.Misalnya,kebiasaan orang arab yang menyenandungkan sya’ir.Kemudian study tentang nasab(garis keturunan)juga merupakan kebiasaan orang arab.karena tidak bertentangan dengan al-qur’anjuga di bolehkan oleh rasulullah SAW,Sebagai materi ajar untuk kebiasaan silaturrahmi/ahlak.
  Berdasarkan tinjauan terhadap ayat Al-qur’an,hadist,dan sejarah hidup rasulullah SAW di atas,di antara dasar pendidikan adalah Al-qur’an dan hadist sebagai dasar primer,atau dasar pokok ijtihad,adat kebiasaan,dan perkataan sahabat,sebagai dasar sekunder,atau dasar tambahan.
2.      Tujuan Pendidikan
    Tujuan adalah sesuatu yg diingini,bila tercapai terasa bahagia.ia diformulasiakan sdari nilai-nialai filosofis yg kerangka dasarnya termuat dalam filsafat pendidikan islam.Karenanya identik dengan tujuan islam.
          Tujuan pendidikan memfunyai tiga fungsi,yang sifatnya normatif sebagai berikut:     
Ø  Tujuan penentu haluan proses pendidikan
Ø  Tujuan perangsang proses pendidikan
Ø  Tujuan adalah nilai dan sebagai kriteria dalam menilai proses pendidikan.

 Tujuan berfungsi sebagai titik akhir usaha,mengarahkan usaha,titik tolak untuk tujuan berikutnya. Tujuan juga sebagai penentu corak sosial yang akan di hasilkan.jadi,Tujuan merupakan titik akhir dari suatu usaha,dan titik awal bagi kegiatan berikutnya,sebagai arah agar tidak plin-plan.
 Tujuan pendidikan islam secara umum adalah agar orang yang di didik sebagai hamba Allah yang saleh,sebagai pemimpin yang bertanggung jawab,manusia sempurna,memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
  Pendidikan islam bertujuan agar peserta didik mampu bersosialisasi dengan masayarakat sekitar dengan baik,sehat jasmani dan rohani,memiliki kecerdasan yang komprehansif,cerdas intelektual,emosianal,moral,spiritual..
  Pendidikan islam pada masa rasulullah saw,juga mencakup hal-hal di atas,akan tetapi pendalaman,penekanannya, tentu tdk sesuai dgn zaman sekarang,Tujuan-tujuan pendidikan diantaranya,sebagai berikut:
a.       Hasanat di dunia dan di akhirat.                                                                                                                       
Hasanat disini maksudnya adalah meraih kebahagiaan, kebaikan, kesejahteraan, kedamain,  keberhasilan di dunia dan akhirat.
b.       ‘Ubudiyyat kepada allah SWT.
Maksud ‘Ubudiyat adalah  penghambaan diri kepada allah swt.karena manusia itu adalah ciptaan allah,jd sewajarnya berhina di hadapan allah.asal kata dari ubudiyyat adalah berasal dari tiga huruf,yaitu: al-‘aiyn,al-ba’,dan al-dal.Artinya adalah layin(lemah),dan dzillu(hina). Adapun ‘abada ya’budu ’ibadatan, menunjukkan penghambaan dalam bentuk beribadah kepada allah SWT.Kata al-‘ibadat diambil dari kata ‘abd,Artinya manusia yg rendah hina,bagi junjunganya,pemilik segala urusanya. Tiap-tiap sesuatu yg ada di langit dan di bumi tidaklah datang kepada allah kecuali sebagai ’abd (sebagai hamba).Jadi,’ Ubudiyyat adalah penghambaan diri kepada allah swt,melebihi penghambaan budak terhadap tuanya,Karena kepemilikan SWT terhadap manusia dan mahluk lainya adalah kepemilikan mutlak,Tidak ada semutlak kepemilika-Nya atas hamba-Nya.
 Hasan Langgulung, menyatakan bahwa tujuan pendidikan adlh tujuan hidup sbgaimana dlm ayat 162 surat al-An’am, yg artinya “katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadah hajiku, hidup dan matiku, hanya utk allah, tuhan semesta Alam.” Jadi tujuan utama pendidikan islam itu sendiri adalah Semua manusia secara individual dan kolektif menghambakan dirinya hanya  kepada Allah SWT.

  
c.       Pemimpin yang bertanggung jawab.
Istilah pemimpin dalam sejarah politik islam,dikenal dengan tiga istilah yaitu, al-amir,al-khalifat dan al- imam,Dalam hadist terdapat satu lagi hadist yang populer yang menyebutkan ra’in sebagai pemimpin.Pendidikan islam bertujuan untuk mendidik peserta didik yang memiliki kualifikasi kekempat istilah tersebut.Umumya ahli pendidikan menetapkan al-khalifat sebagai tujuan pendidikan islam,karena dasar ayat yang di gunakan sebagai landasanya adalah surat al- baqarah ayat 30. Arti ayatnya,”Dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat,sesungguhnya aku akan menciptakan di muka bumi khalifah. Adapun dalil yang menjelaskan,ahwa tujuan pendidikan adalah untuk mendidik seseorang menjadi pemimpin yang bertanggung jawab di dasarkan kepada hadist sebagai berikut.
d.      Pengembangan potensi.
Kelebihan manusia dari mahlluk lainya adalah multipotensi dan multidimensi manusia.Dimensi manusia terdiri dari dimensi jasmani dan rohani,Dalam struktur jasmani dan ruhani allah swt memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang,dalam pisiologi disebut potensialitas atau disposisi,Menurut aliran behaviorisme disebut prepotence reflexes(kemampuan dasar yang secara otomatis berkembang).Dalam pandangan islam kemampuan dasar itu di sebut dengan fitrah.Dalam bahasa indonesia di sebut potnsi.
Menurut jalaluddin secara garis besar pd diri manusia terdiri empat potensi utama  yang secara fitrah dianugrahkan allah swt kepadanya,yaitu:                                                                                                         
Ø  Potensi naluriyah (hidayat al-ghariziyyat)  merupakan dorongan frimer yang berfungsi memelihara keutuhan dan kelanjutan hidup manusia.
Ø  Potensi indrawi (hidayat al-hissiyat) peluang manusia untuk mengenal dunia luarnya.
Ø  Potensi akal (hidayat al-aqliyyat),memberikan kemamapuan kepada manusia untuk memahami atau membedakan yg benar dan salah.
Ø  Potensi keagamaan (hidayat al-diniyyat) berupa dorongan utk mengabdi kepada sesuatu yg di anggapnya memiliki kekuatan yang lebih tinggi.



         Menurut H.M.Arifin terdafat beberapa komponen  psikologi dalam fitrah tersebut,yaitu:
Ø  Kemampuan dasar untuk beragama (al-din al-qayyimat)
Ø  Mawahib (bakat) dan qabliyyat (tendensi atau kecenderungan)
Ø  Naluri dan kewahyuan (revilasi)
Ø  Kemampuan dasar untuk beragama secara umum,tidak hanya terbatas pada islam
Ø  Dalam fitrah terdapat komponen psikologis apapun,karena fitrah diartikan sebagai kondisi jiwa yang suci,bersih reseptif,terbuka pengaruh eksternal,termasuk pendidikan.

C.     PENDIDIK DAN ETIKA PENDIDIK

     Dalam UU sisdiknas No.20,Thn 2003,dijelaskan bahwa pendidikan adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong pelajar, widyasuara, tutor, instruktur, fasilator dll. yang berpartisifasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidik menurut bahasa adalah orang yang mendidik.
        Banyak pakar yang telah mengemukakan konsep tentang profil pendidik. Muhaimin menjelaskan enam sebutan istilah bagi pendidik, yaitu ustadz, mu’allim, murabbi, mursyid, mudarris, dan mu’addib. Menurut Muhaimin bahwa:
1.      Pendidik pebagai ustadz adalah orang yg berkomitmen terhadap profesionalitas, yg melekat pada dirinya sikap dedikatif, komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja.
2.      Sebagai mu’allim pendidk adalah  orang yang mengusai ilmu dan mampu mengembangkannya serta menjlaskan fungsinya dalam kehidupan.
3.      Sebagai murabbi pendidik adalah orang yang meandidik dan menyiapkan peserta didik agr mampu berkreasi, serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk menimbulkan mamfaat bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.
4.      Sebagai mursyid pendidik adalah orang yg mampu menjadi model dan sentral identifikasi diri, atau menjadi pusat, teladan dan konsultan bagi peserta didiknya.
5.      Sebagai Mudarris pendidik adalah  orang yg memiliki kepekaan intlektual dan informasi, serta memperbarui pengetahuan dan keahliannya sec.berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan sesuai dgn bakat, minat dan kemampuannya.
6.      Sebagai mu’addib pendidik adalah  orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.
    Konsep pendidik sebagai muzakki, mu’allim, murabbi, mu’addib, mutli, mursyid, mudarris dan ustadz terhimpun dalam kepribadian Rasulullah sebagai pendidik.  

D.      PESERTA ATAU ANAK DIDIK DAN ETIKANYA
        Pihak yang merupakan objek terpenting dalam pendidikan.Hal ini di sebabkan perbuatan atau tindakan pendidik itu di adakan atau di lakukan hanyalah untuk membawa anak didik kearah tujuan pendidikan islam yang kita cita-citakan. Dalam pendidikan islam anak didik ini sering di sebut dengan istilah yang bermacam-macam,antara lain santri,talib,muta’allim,muhazab,tilmiz.
Peserta didik adalah orang yang merasa dirinya masih kurang menguasai pada suatu bidang/disiplin ilmu sehingga bersedia untuk mendalaminya kepada seorang pendidik. Salah satu hadits  yang membicarakan ilmu pengetahuan adalah:

حد ثنا مسدد قا ل,حد ثنا بشر قال,عن ابن سير ين,عن عبد الرحمن بن أبي بكرة عن أبيه ....قال النبي,"من ير دالله به خيرا يفقهه الله و إنما العلم با لتعلمز"(رواه البحاري)                                                        

Artinya:”menceritakan kepada kami musaddad, berkata menceritakan kepada kami bisyr,ia berkata,menceritakan kepada kami ibnu aub,dari ibn sirin,dari abdurrahman ibn abu bakrah dari ayahnya,Nabi saw bersabda,”barang siapa di kehendaki oleh allah swt,maka dia akan di karuniaai kefahaman agama,sesungguhnya ilmu itu hanya di peroleh dengan belajar.” (H.R.BUKHARI)

Dari uraian hadist diaatas,utk mewujudkan peserta didik yang berkualitas dapat di kemukakan sebagai berikut:
a.       Rasulullah saw menjelaskan bahwa ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar yang sungguh-sungguh.
b.      Anak didik di perbolehkan iri hati kepada orang lain uang memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas,agar dia semangat dalam menuntut ilmu islam.
c.       Anak didik hendaknya selalu menghafal dan mengulangi pelajarannya,sampai betul-betul mengusai materi yang telah di sampaikan oleh pendidik.
d.      Penuntut ilmu tidak boleh kikir untuk menyampaikan ilmu yang dia miliki kepada orang yang bukan pengegtahuan.
e.       Anak didik hendaknya selalu mencatat ilmu yang di sampaikan oleh pendidik.
f.       Anak didik hendaknya menyadari bahwa dalam menuntut ilmu allah akan memudahakan baginya jalan menuju surga.
g.      Anak didik hendaknya berniat menuntut ilmu karna agar bermamfaat bagi diri dan orang lain.
h.      Anak didik tidak boleh malu dan sombong dalam belajar.
i.        Anak didik hendaknya diam dan tenang pada saat belajar agar tidak mengganggu  konsentrasi guru pada saat mengajar.




























































E.     MATERI  DAN KURIKULUM PENDIDIKAN
1.      Materi Pendidikan
    Di antara materi pendidikan pd era Rasulullah SAW yaitu, antara lain:
a.       Pendidikan Keimanan
Pendidikan keimanan berarti  mendidik anak2 untuk melaksanakan berbagai ibadah dengan menyalami spiritnya, bukan dgn formalitas pelaksanaannya semata.  Pokok-pokok materi keimanan  dpt dilihat dari beberapa hadits berikut, antara lain:
1.      Penjelasan Tentang Rukun Iman
Seperti di dalam hadits Rasulullah SAW yg menjelaskan tentang Iman, Islam, dan Ihsan yaitu sebagai berikut:
2.      Hak Allah dan Hak Manusia
3.      Tahapan Pendidikan Keimanan kepada Umat
b.      Materi Pendidikan  Jasmani
Pendidikan jasmani adalah bentuk aktivitas gerakan tubuh seseorang yg teratur dengan tujuan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat, kuat, aktif, dan energik. Pokok2 materi  pendidikan dan kesehatan jasmani antara lain:
1.      Kesehatan jasmani dengan lomba lari
2.      Kesehatan jasmani dengan pacuan kuda
Memilih calon ibu anak-anak yg sehat
c.       Materi Pendidikan Seksual
Pendidikan seks adalah pendidikan yg membuat seseorang mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam situasi2 seksual dan menghadapi persoalan2 seksual pada masa sekrang dan masa depan dgn cara yg tepat sehingga dapat membawa pada kesehatan jiwa. Adapun di antara materi pokok dalam bidang seksual yaitu:
1.      Orang muslim yang junub bukan najis
2.      Khitan
3.      Memisahkan anak dari ranjang
عن عبد املك بن اربيع بن سبرةعن أبيه عن حده  قال :قال نبي صلي الله عليه وسلم"مرا امصبي با لصلاة إذا بلغن سبع سنين وإذا بلغ سنين فا ضر بوه عليها وفرقوا بينهم في ا لمضا خع.
(رواه أبودود)                                                                                    

d.      Materi Pendidikan Emosi dan Nalar
Pendidikan emosi adalah mencakup perasaan, emosi, kecendrungan, dsb. Yang bertujuan untuk membentuk kepribadian, integritas, dan asesorisnya agar ketika mencapai usia baligh nnt anak dpt  melakukan semua kewajiban yg diembankan padanya  dengan sempurna. Pendidikan emosi dapat dilakukan sbb:
1.      Mendidik anak dengan kasih sayang
2.      Pengembangan emosi anak
3.      Menanamkan sipat santun dan menahan amarah
e.       Materi Pendidikan Estetika
Pendidikan estetika yaitu pendidikan yg diorientasikan untuk mewujudkan kepekaan indra trhdap keindahan dgn berbagai ragamnya, baik dlm hal bentuk rupa, suara atau lainnya. Adapun materi yg diajarkan Rasulullah SAW yaitu sbb:
1.      Memperbagus pakaian dan kendaraan
2.      Manifestasi keindahan ajaran islam
f.       Materi Pendidikan Sosial
Pendidikan sosial adalah proses yg menjadi sarana seseorang untuk mempelajari cara2 masyarakat manapun /kelompok sosial agar dia dapat hidup dlm masyarakat atau di tengah2 kelompok tersebut. Di antara materi pendidikan sosial yaitu:
1.      Berbuat baik kepada tamu dan kerabat
2.      Memperhatikan kebutuhan tatangga
g.      Materi Pendidikan Ekonomi
Di antara hadits-hadits Rasulullah yg menynggung tentang pendidikan ekonomi yaitu:
1.      Pelanggaran jual - beli Mulamasat dan Munabadzat
2.      Larangan membeli barang yang dibeli orang lain
h.      Materi Pendidikan Kedokteran
Rasulullah SAW memberikan materi-materi pengobatan yg dapat dilihat dari hadits2 beliau:
1.      Berobat dengan batu hitam
2.      Setiap penyakit ada obatnya
i.        Materi Pengajaran Al-Qur’an

Pengajaran al-Qur’an sesungguhnya menempati kedudukan utama, karena al-Qur’an merpkan dasar utama dalam pendidikan islam, materi pengajaran al-Qur’an seperti:
1.      Membaca al-Qur’an dengn suara indah dan merdu
2.      Membaca al-Qur’an dengan tajwid

F.      Lingkungan dan Pengaruh Kesiswaan dalam Pendidikan
     Dalam ilmu pendidikan Islam, salah satu yang sangat mempengaruhi proses perkembangan anak adalah lingkungan. Lingkungan dapat memberi pengaruh positif dan pengaruh negatif trhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Di antara lingkungan yg sangat berpengaruh itu, diantaranya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
1.      Lingkungan Keluarga
Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
عن ابى هر يرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله ص م (كل مولود يلد على الفطرة, فأبواه يهاودانه أو ينصرانه أو يمجسانه (رواه بخارى مسلم)                                                                                                
Artinya:” Setiap anak yang baru dilahirkan dalam keaadaan suci, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nashrani, atau majusi (H.R. Bukhari Muslim)                

2.      Lingkungan Sekolah
     Pada mulanya pendidikan dilaksakan di lingkungan keluarga, orang tua sbagai pendidik utama. Dalam perkembangan selanjutnya, anak semakin dewasa dan kebutuhannya semakin banyak, orang tua menambah harus kesibukan, bekerja untuk biaya anak-anaknya. Maka tugas mendidik anak dilimpahkan ke sekolah, tanpa mengurangi tanggung jawab orang tuanya. Akan tetapi, kondisi sekrg, orang tua menyerahkan tanggung jawab pendidikan anaknya  secara penuh kpda guru di sekolah, tanpa memainkan perannya sbg pendidik pertama dan terutama. Melihat kondisi demikian, maka peran guru di sekolah perlu dioptimalkan. Sebagai pemegang amanat, guru bertanggung jawab atas amanat yang disearahkan kepadanya (Q.S. an-Nisa’:58)
      Gurulah yg bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yg paling serasi agar terjadi proses belajar-mengajar yg efektif. Gurulah yg memotivasi murid untuk membangkitkan minat dan menumbuhkan cita-cita mereka agar belajar dengan sungguh2. Guru pulalah yg berusaha agar pelajaran mengandung makna bagi kehidupan mereka.
3.      Lingkungan Masyarakat
     Dalam konteks pendidikan, lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan selain keluarga dan sekolah yg akan membentuk kebiasaan, pengetahuan, minat, dan sikap, kesusilaan, kemasyarakatan, dan keagamaan anak. Di masyarakat anak bergaul dgn pimpinan kemasyarakatan dan pimpinan agama. Dengan demikian, dlm pergaulan sehari2 antara seseorang dgn tokoh agama dan tokoh masyarakat mengandung gejala2 pendidikan karena para tokoh tersebut dalam pergaulannya mengarah kepada pergaulan yang positif.  



2.      Kurikulum Pendidikan
     Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yg diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yg dapat dikembangkan, evaluasi yg dpt dirancang, untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.
     Kurikulum pendidikan islam pada periode Rasulullah bersumberkan pada al-Qur’an, yg diwahyukan sesuai dengan kondisi sosial kemasyarakatan saat itu.
     Sifat kurikulum yg diberikan Rasulullah SAW sebagai berikut:
1.      Materi yang diberikan dapat melahirkan kemuliaan, ketenangan, memprioritaskan kemaslahatan dan keselamtan, tdk dipengaruhi faktor kejiwaan dari dalam/peristiwa.
2.      Mudah dan toleran
3.      Terang dan jelas
4.      Menjelma dalam sosok manusia
5.      Utuh dan saling berkaitan
6.      Luas dan menyebar
7.      Simbang dan komprehensif.
























                                                           BAB III
                                            PENUTUP
1.1.            Kesimpulan
Pengertian hadits tarbawi
   Hadits tarbawi adalah hadits yang membahas tentang pendidikan yang di ajarkan oleh Rasulullah. Pendidikan mutlak harus ada pada manusia,karena pendidikan merupakan hakekat hidup dan kehidupan. Pendidikan berguna untuk membina kepribadian manusia. Dengan pendidikan,maka terbentuklah pribadi yang baik sehingga di dalam  pergaulan dengan manusia lain,individu dapat hidup dengan tenang. Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi menjadi anggota kesatuan sosial manusia tampa kehilangan pribadinya masing-masing.
    Pada hakekatnya pendidikan menjadi tanggung jawab bersama,yakni keluarga,masyarakat dan sekolah/lembaga pandidikan. Keluaraga sebagai lembaga pertama dan utama dalam pendidikan,masyarakat sebagai tempat berkembangnya pendidikan dan sekolah sebagai lembaga formal dalam pendidikan. Pendidikan keluaraga sebagai
peletak dasar pembentukan kepribadian  anak.
1.2.            Ruang lingkup hadits tarbawi
    Pendidikan sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun ruang lingkup pendididkan adalah:
1)       Perbuatan mendidik
2)       Dasar dan tujuan pendidikan
3)       Pendidikan dan etika mendidik
4)       Peserta pendidik dan etikanya
5)       Kurikulum pendidikan

6)      Metode Pendidikan

7)      Media Pendidikan

8)      Evaluasi Pendidikan

9)      Lingkungan Dan Kejiwaan Serta Pengaruhnya Didalam Proses Pendidikan












                     DAPTAR PUSTAKA
          Departemen Agama, al-Qur’an dan Terjemahannya(Jakarta:   Pustaka Agung Harapan, 2006), Tafsir Al-Qur’an (Jakarta: 2005)
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan (Jakarta: Al-Husna Zikra, 1986)
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Tafsir Jalaluddin Jilid 1 dan 2(Bandung: Sinara Baru Algensindo, 2008)
Miftahurrobbani, Himpunan Khutbah Setahun(Jakarta: Rineka Cipta, 1994)
Muhammad Faiz Al Math, 1100 Hadits Terpilih (Jakarta: Gema Insani, 1999)
M. Quraish Shihab, Tafsir  Al-Misbah:pesan,kesan dan keserasian al-Qur’an (jakarta:lentera sebagai utusan allah di muka bumi ini.                                                                                      
        

0 komentar:

Posting Komentar