BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Manusia
sebagai mahluk tuhan adalah mahluk pribadi sekaligus mahluk sosial,susila dan
religi.Sifat kodrati manusia sbg mahluk pribadi,sosial,susila dan religi harus
di kembangkan secara seimbang,selaras dan serasi.perlu disadari bahwa manusia
hanya mempunyai arti hidup secara lanyak jika ada diaantara manusia
lainnya.tanpa ada manusia lain atau hidup bermasyarakat,seseorang tidak dapat
menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
Untuk Meningkaia kualitas hidup,manusia
memerlukan pendidikan,baik pendidikan yang pormal,informal maupun nonformal.pendidikan
merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dengan mahluk hidup
lainnya.’’Hewan’’juga belajar,tetapi
lebih di teneukan oleh instingnya,sedankan manusia blajar berarti merupakan
rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang brarti.anak
anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak anak ini sudah
dewasa dan berkluarga,mreka akan mendidik anak anaknya.begitu juga di skolah
dan perguruan tinggi,para siswa dan mahasiswa di ajar oleh guru dan dosen.
Salah
satu permasalahan yang tidak sepi dari perbincangan ummat adalah masalah
pendidikan.dalam al Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan
pendidikan sangat penting.jika al Qur’an di kaji lebih mendalam,maka kita akan
menemukan beberapa prinsip pendidikan,yang selanjutnya bisa kita jadikan
inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan yang bermutu.
1.2
RUMUSAN MASALAH
a.
Pengertian Hadits Tarbawi
b.
Ruang lingkup Hadits Tarbawi
c.
Kurikulum pendidikan
.Metode pendidikan
d.
Media Pendidikan 8.Evaluasi
Pendidikan
Lingkungan Dan Kejiwaan Serta Pengaruhnya Didalam Proses Pendidikan
e.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Hadits Tarbawi Secara Umum
Hadits secara etimologi berarti cara atau
jalan hidup yang biasa di peraktikkan, baik ataupun buruk. Secara terminologi
Hadits adalah segala sesuatu yang dinisbahkan(disandarkan) kepada nabi SAW.
Baik perkataan (Qauli), perbuatan (Fi’li), sikap/ketetapan (Taqriri) maupun
sifat fisikis rasul SAW.
Untuk
memberikan pengertian tentang tarbawi, maka perlu di ketahui dari mana asal
kata tersebut.kata’’Tarbawi’’adalah terjemahan dari bahasa arab,yakni Rabba
Yurabbi Tarbiyyah.kata tersebut bermakna;pendidikan,pengasuhan dan di
pemeliharaan.
Taqiyuddin M. Menyebut potensi manusia ini berupa
seperangkat instrumen dan content, pendidikan yaitu akal pikiran, hatinurani
dan panca indra. Melalui seperangkat instrumen dan content pendidikan itulah
sehingga begitu manusia di lahirkan di atas bumi iniia tetap siap menerima
ajaran dari alamatau dari manusia lain yang telah lebih dulu ada.
Berkaitan hal
di atas, Longevel seperti yang di kutip Taqiyuddin M. Mengklasifikasikan
manusia ke dalam tiga golongan, yaitu; Pertama, educable animal yaitu makhluk
yang dapat di didik. Kedua, animal educandumyaiyu makhluk yang harus di didik.
Ketiga homo education yaitu makhluk Allah yang dapat menerima dan sekaligus memberikan materi pendidikan.
Ungkapan
tersebut menunjukkan bahwa dalam dunia pendidikan, manusia memiliki kelebihan
dan kekurangan. Dengan kelebihannya manusia ada yang bisa di ajar, da bimbing,
di bina dan di latih sehingga perulaki sosialnya menjadi baik. Inilah yang di
maksud bahwa pungsi pendidikan adalah mengarahkan perkembangan manusian ke arah
yang lebih baik. Dan dengan kelemahanang manusia tidak henti hentanya berfikir,
bertindak,belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya demi mencapai
tujuan yang di kehendakinya.Menurut Sayyid Quthb bahwa apabila manusia
merenungkan penciptanya dan bantuk tubuhnya,panca indra dan anggota anggota
tubuhnya, kekuatan serta pengetahuannya,maka dia pasti mengakui bahwa Allah
adalah maha pencipta, karena tidak ada seorangpun selain Allah yang mampu
menciptakan alam semesta ini, baik yang kecil maupum yang besar.
Yang dimaksud dengan bersyukur ialah menggunakan alat
alat tersebut untuk memperhatikan bukti bukti kebesaran dan keesaan Tuhan,yang
dapat membawa mereka beriman kepada Allah s.w.t serta taat dan patuh kepada Nya
kaum musyrikin memang tidak berbuat demikian.
Ayat ini
juga menjelaskan tentang potensi yang di berikan Allah SWT kepada manusia
berupa pendengaran,penglihatan dan hati(akal) supaya di jadikan alat untuk memperhatikan bukti bukti
kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Untuk dapat
mengembangkan potensi yang di miliki,maka manusia perlu pendidikan. Pendidikan
mutlak harus ada pada manusia,karena pendidikan merupakan hakikat hidup dan
kehidupan. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk Allah yang di bekali dengan
berbagai kelebihan, di antaranya kemampuan berfikir,kemampuan
berperasaan,kemampuan mancari kebenaram dan kemampuan lainnya. Kemampuan
kemampuan tersebut tidak akan berkembang apabila manusia tidak mendapatkan
pendidikan.
Allah SWT dengan jelas memerintahkan kita untuk ‘’Iqra’’dalam
surat Al Alaq yang merupakan kalamullah pertama pada Rasulullah SAW. Iqra’ di
sini tidak bisa di artikan secara sempit sebagai bacalah, tetapi dalam arti
luas agar manusia menggunakan dan mengembangkan kemampuan kemampuan yang telah
Allah SWT berikan sebagai khalifah filardl. Sehinnga pendidikan merupakan
sarana untuk melaksanakan dan perwujudan tugas manusia Diriwayatkan oleh Adh
Dhahhak bahwa Ibnu Abbas bercerita mengenai ayat ini,bahwa tatkala Allah
mengutus Muhammad sebagai Rasul, banyak di antara orang orang arab yang tidak
mau menerima kenyataan itu dan beranggapan bahwa lebih agung untuk mengutus
seorang manusia sebagai RasulNya.
Menurut ilmu merupakan kewajiban kita selaku umat muslim,
sebagai mana sabda Rasulullah SAW yang artinya;Mencari ilmu itu wajib bagi
muslimdan muslimat dari kandungan sampai liang lahat.
Dalam Tafsir
Al Misbah kata’’attabi’uka’’mengandung makna sungguhan dalam upaya mengikuti
itu.Ucapan Nabi Musa as,berikutnya sungguh sangat halus,Beliau tidak menuntut
untuk di ajar tetapi permintaannya di anjurkan dalam bentuk
pertanyaan,’’Bolehkah aku mengikutimu?’’kemudian beliau menamai pengajaran yang
di harapkannya itu sebagai ikutan,yakni beliau menjadikan diri beliau sebagi
pengikut dan pelajar.Disisi lain,beliau mengisaratkan keluasan ilmu hamba yang
shaleh itu
sehingga Nabi Musa
as.hanya mengharap kiranya dia mengajarkan sebagian dari apa yang telah di
ajarkan kepadanya.Dalam kontes itu,Nabi Musa as,tidak menyatakan”,
‘’apa yang engkau
ketahui wahai hamba Allah’’,karena beliau sepenuhnya sadar bahwa ilmu itu harus
bertekad untuk bersungguh sungguh terhadap apa yang akan kita pelajari.pepatah
mengatakan’’Man jada wajadda’’(barang siapa yang bersungguh sungguh dalam
mengerjakan sesuatu,maka pasti akan berhasil).
Di dalam QS
Al-Tahrim ayat 6 memberikan pelajaran bagi kita bahwa kita harus menjaga diri
kita dan keluarga dari siksa api neraka.Ayat ini juga mengisaratkan tentang
pentingnya pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan
utama.
Adapun pendidikan yang di perankan oleh keluarga menurut
Hasan Langgulung ada tujuh bidang pendidikan,yaitu:
a.pendidikan jasmani
b.kesehatan
c.akal (intelektual)
d.keindahan
e.emosi dan psikologi
f.agama dan spiritual
g.akhlak
h.sosial dan politik
Orang tua dalam keluarga harus sejak dini memberikan pendidi
kan agama kepada anak-anaknya.seperti sabda Rasulullah SAW
yang menyatakan:
Artinya:’’perintahkanlah anak kalian melakukan
sholat,apabila telah mencapai usia tujuh tahun dan mencapai sepuluh tahun maka
pukullah karena dia meninggalkan sholat dan pisahkan mereka dari tempat
tidur’’(HR Muslim)
Mengapa orang
tua di tuntut untuk memerintahkan anak yang masih kecil untuk melakukan sholat ?maksudnya,agar
anak itu terbiasa sehingga kelak sudah balek,sholat itu menjadi kebiasan yang
sulit di tinggalkan.
Dalam terjemahan singkat tafsir ibnu kasir ada tiga
sahabat yang menapsirkan ayat ini yaitu:
A.
Berkata ibnu abbas :’’tidak sepatutnya orang –orang mukmin itu semua
kemedan perang dan meninggalkan rasulloh saw seorangn diri ‘’.
B.
Berkata Qaatadah:’’jika rasulullah saw mengirim pasukan,maka hendaklah
sebagai pergi ke medan perang,sedangkan sebaian lain tinggal bersama rasulullah
saw.untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama,kemudian dengan
pengetahuan yang meraka peroleh itu,hendaklah mereka kembali kepada kaumnya
untuk memberi pringtan kepada mereka’’.
C.
Berkata adh-dhahhak:’’jika rasulullah saw.mengajak berjihad (perang total)
maka tidak boleh tinggal di belakang kecuali mereka yang beruzur.Akan tetapi
jika rasulullah saw.menyerukan sebuah’’sariyyah’’(perang terbatas),maka
hendaklah segolongan pergi ke medan perang dan sebagian tinggal bersama
rasulullah saw memperdalam pengetahuannya tentang agama,untuk di ajarkan kepada
kaumnya apabila kembali’’.
Ayat ini
mengigatkan orang tua dalam keluarga agar mementingkan pendidikan agama
anak-anaknya.Orang tua boleh kemana saja menyekolahkan anak-anaknya(mencari
ilmu umum) tapi jangan lupa dibekala ilmu dan pengalaman agama. Orang tua
hendaknya menjadikan anak-anaknya sebagai orang intelek.Hal ini akan tercapai
apabila mempunyai ke dua ilmu tersebut,yakni ilmu pengetahuan umum dan ilmu
pengetahuan agama.Nabi pernah bersabda:
Artinya:Barang siapa menginginkan soal-soal yang
berhubungan dengan dunia,wajib memiliki ilmunya dan barang siapa yang ingin
selamat dan bahagia di akhirat wajib ia mengetahui ilmunya pula,Barang siapa
yang menginginkan ke dua-duanya wajib memiliki ilmu ke dua-duanya.
Menurut
Miftahurrobbani,bahwa salah satu pokok kelemahan ummat islam adalah kebodohan
putra-putri ummat islam akan agamanya.
Hal ini dapat kita pahami,karna orang tua kadang-kadang
menyadari keseimbangan pendidikan terhadap anak-anaknya.Orang tua mendidik anak
agar dapat membaca koran, tetapi lupa untuk mendidik anak membaca Al
Qur’an.Orang tua mengajar anak agar dapat menghormati temen,tetapi lupa
mengajar anak agar menghormati tuhan.
Pendek kata, orang tua menyekolahkan anaknya agar pandai
dalam pengetahuan umum,tetapi lupa menyekolahkan anaknya agar pandai dalam
pengetahuan agama.
2.Ruang Lingkup Hadits Tarbawi
Ilmu pendidikan
mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,karna di dalamnya penuh dengan
segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Objek ilmu
pendidikan ialah situasi pendidikan yang terdapat pada dunia pengalaman.
Adapun Ruang
linngkup pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Mendidik
Yang di maksud dengan pekerjaan mendidik
disini ialah seluruh kegiatan,tindakan atau perbuatan dan sikap yang di lakukan
oleh pendidik sewaktu menghadapi/mengasuh anak didik atau dengan istilah yang
lain yaitu sikap atau tindakan yang menuntun,membimbing,memberikan pertolongan
dari seorang pendidik kepada anak didik untuk menuju pendidikan islam.
2. Pendidikan Dan Etik Mendidik
Subjek yang
melaksanakan pendidikan islam,dan pendidik ini mempunyai peranan penting
terhadap berlangsungnya pendidikan.baik atau buruknya pendidikan berpengaruh
besar terhadap hasil pendidikan islam dikelak kemudian hari.Dalam pendidikan
islam ,pendidikan sering di sebut mu’allim,muhazib,ustaz,kiyai dan
sebagainya.Disamping itu ada pula yang menyebutnya dengan istilah
mursyid,artinya yang memberi petunjuk, karena mereka memang memberikan
petunjuk-petunjuk kepada anak didiknya.
3. Peserta Didik Dan Etikanya
Pihak yang
merupakan objek terpenting dalam pendidikan.Hal ini di sebabkan perbuatan atau
tindakan pendidik itu di adakan atau di lakukan hanyalah untuk membawa anak
didik kearah tujuan pendidikan islam yang kita cita-citakan. Dalam pendidikan
islam anak didik ini sering di sebut dengan istilah yang bermacam-macam,antara
lain santri,talib,muta’allim,muhazab,tilmiz.
4. Kurikulum Pendidikan
Bahan-bahan
atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu agama islam yang di susun sedemikian
rupa ( dengan susunan yang lazim tetapi logis) untuk di sajikan atau di
sampaikan kepada anak didik.Dalam pendidikan ini sering di sebut dengan istilah
maddatuttarbiyah.
5. Dasar Dan Tujuan Pendidikan
Landasan yang
menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan islam itu
dilakukan. Maksudnya,pelaksanaan pendidikan islam harus berlandasan atau
bersumber dari landasan tersebut.Dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan
ialah Al Qur’an dan Ai Hadits. Sedangkan tujuan pendidikan islam yaitu arah
kemana anak didik ini akan di bawa.Secara ringkas,Tujuan pendidikan islam yaitu
ingin membentuk anak didik menjadi manusia (dewasa)
Muslim yang takwa kepada Allah swt atau secara
ringkes,kepribadian manusia.
6. Metode Pendidikan
Cara yang
paling tepat di lakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi
pendidikan kepada anak didik.Metode ini sini mengemukakan bagai mana
mengolah,menyusun dan menyajikan materi pendidikan agar materi pendidikan
tersebut dapat dengan mudah di terima dan di miliki oleh anak didik.Dalam
pendidikan islam pendidikan ini di sebut dengan istilahtariqatuttarbiyah atau
tariqatuttahzib.
7. Media Pendidikan
Media yang
dapat di gunakan selama melaksanakan pendidikan islam.agar pendidikan islam
tersebut lebih berhasil
8. Evaluasi Pendidikan
Memuat
cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi/penilaian terhadap hasil bejar anak
didik.tujuan pendidikan islam umumnya tidak dapat di capai sekaligus,melainkan
melalui proses atau pentahapan tertantu.oleh karna itu untuk mencapai tujuan
pendidikan islam sering kali dilakukan evaluasi/penilaian pada tahap atau fase dari pendidikan islam tersebut.
9. lingkungan dan
kejiwaan serta pengaruhnya di dalam proses pendidikan yang di maksud
dengan pendidikan disini ialah keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan
serta hasil pendidikan.lingkungan pendidikan sangat beser pengaruhnya dalam
membentuk kepribadian anak didik,olehnya itu hendakdi upayakan agar lingkungan
belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat
belajar.
Dari uraian
tersebut dapat di simpulakn,bahwa ruang lungkup ilmu pendidikan itu sangat
luas,sebab meliputi segala aspek yang menyangkup penyelenggaraan pendidikan
islam.
Adapun
mengenai ilmu pendidika ilsam dapat di bedakan menjadi objek materi dan objek
formal. Objek materi ilmu pendidikan islam yaitu anak didik yang masih dalam
proses pertumbuhan, ia memiliki berbagai kemungkinan untuk dituntun dan dikembangkan
kearah tujuan yang diinginkan. Sedangkan objek
formal ilmu pendidikan islam yaitu perbuatan mendidik yang ditujukan
kepada anak didik untuk membawa anak kearah tujuan pendidikan islam.
A. PEKERJAAN MENDIDIK
B. DASAR DAN
TUJUAN PENDIDIKAN
1. Dasar Pendidikan
Dasar
adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar dapat berdiri dengan
kokoh. Dasar berguna sebagai tempat berpijak,akar kekuatan,sesuatu yg
fundamental dalam menentukan warna dan karakteristik isi pendidikan.Dasar
berguna agar pendidikan yg dijalankan tetap kokoh di tengah kemajuan tekhnologi,sains,informasi,tidak
seperti air diatas daun talas,mudah berombang ambing.
Abdul fatah jalal membagi dasar pendidikan islam pada dua
sumber yaitu:
1)
Sumber illahiyat,yaitu Al-Qur’an dan Hadist(sunah)Rasulallah dan alam
semesta sebagai ayat kauniyyat yg perlu di tafsirkan kembal.
2)
Sumber insaniyat,yaitu proses ijtihad manusia.
Bagi Sa’id ismail,sebagaimana dikutip hasan langgulung, ada
6 Dasar pendidikan islam yaitu:
1)
Al-Qur’an
2)
Sunah rasulullah
3)
Qaul Al-shahabat
4)
Masalih Al-mursalat
5)
‘Urf
6)
Hasil pemikiran atau ijtihat intelektual muslim
Disamping
penjelasan al-qur’an yg menetapkan al-qur’an dan sunah rasul sebagai dasar
pendidikan,urgensi al-qur’an dan hadis sebagai dasar pendidikan,juga terlihat
dari beberapa sunah rasulullah saw, antara lain:
حد ثنا محمد بن سفيان, حد ثنا فليح, حد ثنا هلال بن علي, عن
عطاء بن يسار, عن أبي هر يرة ," أن رسول الله صلي الله عليه وسلم قال," كل أمتي يدخلون الخنة إلا من أبي." قالوا
يا رسول الله من أبي؟ "قال," من أطاعني دخل الجنة ,ومن عصاني فقد أبي." (رواه البخار.)
Artinya:Menceritaka kepada kami muhammad ibn
sufyan,menceritakan kepada kami fulaih,menceritakan kepada kami hilal ibn
ali,daria ata’ibn yasir,dari Abu hurairah RA,”Bahwa rasulullah SAW
bersapda,”Semua umat ku akan masuka surga kecuali yg enggan.”Para sahabat
bertanya,”Wahai rasulullah! siapa yg enggan?”Beliau menjawab,”Barang siapa yg
menaatiku maka ia masuk surga,dan siapa yg durhaka kepada ku maka ia enggan.”
(H.R. BUKHARI)
Selanjutny,pada
era rasulullah SAW,adat kebiasaan yg tidak bertentangan dgn ajaran islam,juga
diperbolehkan,dan tidak dilarang oelh rasulullah SAW.Misalnya,kebiasaan orang
arab yang menyenandungkan sya’ir.Kemudian study tentang nasab(garis keturunan)juga
merupakan kebiasaan orang arab.karena tidak bertentangan dengan al-qur’anjuga
di bolehkan oleh rasulullah SAW,Sebagai materi ajar untuk kebiasaan
silaturrahmi/ahlak.
Berdasarkan
tinjauan terhadap ayat Al-qur’an,hadist,dan sejarah hidup rasulullah SAW di
atas,di antara dasar pendidikan adalah Al-qur’an dan hadist sebagai dasar
primer,atau dasar pokok ijtihad,adat kebiasaan,dan perkataan sahabat,sebagai
dasar sekunder,atau dasar tambahan.
2.
Tujuan Pendidikan
Tujuan adalah
sesuatu yg diingini,bila tercapai terasa bahagia.ia diformulasiakan sdari
nilai-nialai filosofis yg kerangka dasarnya termuat dalam filsafat pendidikan
islam.Karenanya identik dengan tujuan islam.
Tujuan pendidikan memfunyai tiga
fungsi,yang sifatnya normatif sebagai berikut:
Ø Tujuan penentu haluan proses pendidikan
Ø Tujuan perangsang proses pendidikan
Ø Tujuan adalah nilai dan sebagai kriteria dalam menilai
proses pendidikan.
Tujuan berfungsi sebagai titik akhir
usaha,mengarahkan usaha,titik tolak untuk tujuan berikutnya. Tujuan juga
sebagai penentu corak sosial yang akan di hasilkan.jadi,Tujuan merupakan titik
akhir dari suatu usaha,dan titik awal bagi kegiatan berikutnya,sebagai arah
agar tidak plin-plan.
Tujuan pendidikan islam secara umum adalah
agar orang yang di didik sebagai hamba Allah yang saleh,sebagai pemimpin yang
bertanggung jawab,manusia sempurna,memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
Pendidikan islam bertujuan agar peserta didik
mampu bersosialisasi dengan masayarakat sekitar dengan baik,sehat jasmani dan
rohani,memiliki kecerdasan yang komprehansif,cerdas
intelektual,emosianal,moral,spiritual..
Pendidikan islam pada masa rasulullah
saw,juga mencakup hal-hal di atas,akan tetapi pendalaman,penekanannya, tentu
tdk sesuai dgn zaman sekarang,Tujuan-tujuan pendidikan diantaranya,sebagai
berikut:
a. Hasanat di dunia dan di akhirat.
Hasanat disini maksudnya adalah meraih kebahagiaan, kebaikan,
kesejahteraan, kedamain, keberhasilan di
dunia dan akhirat.
b. ‘Ubudiyyat kepada
allah SWT.
Maksud ‘Ubudiyat adalah penghambaan diri kepada allah swt.karena
manusia itu adalah ciptaan allah,jd sewajarnya berhina di hadapan allah.asal
kata dari ubudiyyat adalah berasal dari tiga huruf,yaitu: al-‘aiyn,al-ba’,dan
al-dal.Artinya adalah layin(lemah),dan dzillu(hina). Adapun ‘abada
ya’budu ’ibadatan, menunjukkan penghambaan dalam bentuk beribadah kepada
allah SWT.Kata al-‘ibadat diambil dari kata ‘abd,Artinya manusia yg
rendah hina,bagi junjunganya,pemilik segala urusanya. Tiap-tiap sesuatu yg ada
di langit dan di bumi tidaklah datang kepada allah kecuali sebagai ’abd (sebagai
hamba).Jadi,’ Ubudiyyat adalah penghambaan diri kepada allah
swt,melebihi penghambaan budak terhadap tuanya,Karena kepemilikan SWT terhadap
manusia dan mahluk lainya adalah kepemilikan mutlak,Tidak ada semutlak
kepemilika-Nya atas hamba-Nya.
Hasan Langgulung, menyatakan bahwa tujuan
pendidikan adlh tujuan hidup sbgaimana dlm ayat 162 surat al-An’am, yg artinya “katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadah hajiku, hidup dan matiku, hanya utk allah,
tuhan semesta Alam.” Jadi tujuan utama pendidikan islam itu sendiri adalah Semua
manusia secara individual dan kolektif menghambakan dirinya hanya kepada Allah SWT.
c. Pemimpin yang bertanggung jawab.
Istilah pemimpin dalam sejarah politik islam,dikenal
dengan tiga istilah yaitu, al-amir,al-khalifat dan al- imam,Dalam hadist
terdapat satu lagi hadist yang populer yang menyebutkan ra’in sebagai pemimpin.Pendidikan
islam bertujuan untuk mendidik peserta didik yang memiliki kualifikasi kekempat
istilah tersebut.Umumya ahli pendidikan menetapkan al-khalifat sebagai tujuan
pendidikan islam,karena dasar ayat yang di gunakan sebagai landasanya adalah
surat al- baqarah ayat 30. Arti ayatnya,”Dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman
kepada malaikat,sesungguhnya aku akan menciptakan di muka bumi khalifah. Adapun
dalil yang menjelaskan,ahwa tujuan pendidikan adalah untuk mendidik seseorang
menjadi pemimpin yang bertanggung jawab di dasarkan kepada hadist sebagai
berikut.
d. Pengembangan potensi.
Kelebihan manusia dari mahlluk lainya adalah multipotensi
dan multidimensi manusia.Dimensi manusia terdiri dari dimensi jasmani dan
rohani,Dalam struktur jasmani dan ruhani allah swt memberikan seperangkat
kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang,dalam pisiologi disebut
potensialitas atau disposisi,Menurut aliran behaviorisme disebut prepotence
reflexes(kemampuan dasar yang secara otomatis berkembang).Dalam pandangan islam
kemampuan dasar itu di sebut dengan fitrah.Dalam bahasa indonesia di sebut
potnsi.
Menurut jalaluddin secara garis besar pd diri manusia
terdiri empat potensi utama yang secara
fitrah dianugrahkan allah swt kepadanya,yaitu:
Ø Potensi naluriyah (hidayat al-ghariziyyat) merupakan dorongan frimer yang berfungsi
memelihara keutuhan dan kelanjutan hidup manusia.
Ø Potensi indrawi (hidayat al-hissiyat) peluang manusia
untuk mengenal dunia luarnya.
Ø Potensi akal (hidayat al-aqliyyat),memberikan kemamapuan
kepada manusia untuk memahami atau membedakan yg benar dan salah.
Ø Potensi keagamaan (hidayat al-diniyyat) berupa dorongan
utk mengabdi kepada sesuatu yg di anggapnya memiliki kekuatan yang lebih
tinggi.
Menurut H.M.Arifin terdafat beberapa
komponen psikologi dalam fitrah
tersebut,yaitu:
Ø Kemampuan dasar untuk beragama (al-din al-qayyimat)
Ø Mawahib (bakat) dan qabliyyat (tendensi atau
kecenderungan)
Ø Naluri dan kewahyuan (revilasi)
Ø Kemampuan dasar untuk beragama secara umum,tidak hanya terbatas
pada islam
Ø Dalam fitrah terdapat komponen psikologis apapun,karena
fitrah diartikan sebagai kondisi jiwa yang suci,bersih reseptif,terbuka
pengaruh eksternal,termasuk pendidikan.
C. PENDIDIK DAN ETIKA PENDIDIK
Dalam UU sisdiknas No.20,Thn 2003,dijelaskan
bahwa pendidikan adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong pelajar, widyasuara, tutor, instruktur, fasilator dll. yang
berpartisifasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidik menurut bahasa adalah
orang yang mendidik.
Banyak
pakar yang telah mengemukakan konsep tentang profil pendidik. Muhaimin
menjelaskan enam sebutan istilah bagi pendidik, yaitu ustadz, mu’allim,
murabbi, mursyid, mudarris, dan mu’addib. Menurut Muhaimin bahwa:
1.
Pendidik pebagai ustadz adalah orang yg berkomitmen terhadap
profesionalitas, yg melekat pada dirinya sikap dedikatif, komitmen terhadap
mutu proses dan hasil kerja.
2.
Sebagai mu’allim pendidk adalah
orang yang mengusai ilmu dan mampu mengembangkannya serta menjlaskan
fungsinya dalam kehidupan.
3.
Sebagai murabbi pendidik adalah orang yang meandidik dan menyiapkan peserta
didik agr mampu berkreasi, serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya
untuk menimbulkan mamfaat bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.
4.
Sebagai mursyid pendidik adalah orang yg mampu menjadi model dan sentral
identifikasi diri, atau menjadi pusat, teladan dan konsultan bagi peserta
didiknya.
5.
Sebagai Mudarris pendidik adalah
orang yg memiliki kepekaan intlektual dan informasi, serta memperbarui
pengetahuan dan keahliannya sec.berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan
peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan
sesuai dgn bakat, minat dan kemampuannya.
6.
Sebagai mu’addib pendidik adalah
orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam
membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.
Konsep pendidik sebagai muzakki, mu’allim,
murabbi, mu’addib, mutli, mursyid, mudarris dan ustadz terhimpun dalam
kepribadian Rasulullah sebagai pendidik.
D. PESERTA ATAU ANAK
DIDIK DAN ETIKANYA
Pihak yang
merupakan objek terpenting dalam pendidikan.Hal ini di sebabkan perbuatan atau
tindakan pendidik itu di adakan atau di lakukan hanyalah untuk membawa anak
didik kearah tujuan pendidikan islam yang kita cita-citakan. Dalam pendidikan
islam anak didik ini sering di sebut dengan istilah yang bermacam-macam,antara
lain santri,talib,muta’allim,muhazab,tilmiz.
Peserta didik adalah orang yang merasa dirinya masih
kurang menguasai pada suatu bidang/disiplin ilmu sehingga bersedia untuk mendalaminya
kepada seorang pendidik. Salah satu hadits yang membicarakan ilmu pengetahuan adalah:
حد ثنا مسدد قا ل,حد ثنا بشر قال,عن ابن سير ين,عن عبد الرحمن
بن أبي بكرة عن أبيه ....قال النبي,"من ير دالله به خيرا يفقهه الله و إنما
العلم با لتعلمز"(رواه البحاري)
Artinya:”menceritakan kepada kami musaddad, berkata
menceritakan kepada kami bisyr,ia berkata,menceritakan kepada kami ibnu
aub,dari ibn sirin,dari abdurrahman ibn abu bakrah dari ayahnya,Nabi saw
bersabda,”barang siapa di kehendaki oleh allah swt,maka dia akan di karuniaai
kefahaman agama,sesungguhnya ilmu itu hanya di peroleh dengan belajar.” (H.R.BUKHARI)
Dari uraian hadist diaatas,utk mewujudkan peserta didik
yang berkualitas dapat di kemukakan sebagai berikut:
a.
Rasulullah saw menjelaskan bahwa ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar yang
sungguh-sungguh.
b.
Anak didik di perbolehkan iri hati kepada orang lain uang memiliki ilmu
pengetahuan yang lebih luas,agar dia semangat dalam menuntut ilmu islam.
c.
Anak didik hendaknya selalu menghafal dan mengulangi pelajarannya,sampai
betul-betul mengusai materi yang telah di sampaikan oleh pendidik.
d.
Penuntut ilmu tidak boleh kikir untuk menyampaikan ilmu yang dia miliki
kepada orang yang bukan pengegtahuan.
e.
Anak didik hendaknya selalu mencatat ilmu yang di sampaikan oleh pendidik.
f.
Anak didik hendaknya menyadari bahwa dalam menuntut ilmu allah akan memudahakan
baginya jalan menuju surga.
g.
Anak didik hendaknya berniat menuntut ilmu karna agar bermamfaat bagi diri
dan orang lain.
h.
Anak didik tidak boleh malu dan sombong dalam belajar.
i.
Anak didik hendaknya diam dan tenang pada saat belajar agar tidak mengganggu konsentrasi guru pada saat mengajar.
E. MATERI DAN
KURIKULUM PENDIDIKAN
1.
Materi Pendidikan
Di antara materi pendidikan pd era
Rasulullah SAW yaitu, antara lain:
a.
Pendidikan Keimanan
Pendidikan keimanan
berarti mendidik anak2 untuk
melaksanakan berbagai ibadah dengan menyalami spiritnya, bukan dgn formalitas
pelaksanaannya semata. Pokok-pokok
materi keimanan dpt dilihat dari
beberapa hadits berikut, antara lain:
1.
Penjelasan Tentang Rukun Iman
Seperti di dalam
hadits Rasulullah SAW yg menjelaskan tentang Iman, Islam, dan Ihsan yaitu
sebagai berikut:
2.
Hak Allah dan Hak Manusia
3.
Tahapan Pendidikan Keimanan kepada Umat
b.
Materi Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani
adalah bentuk aktivitas gerakan tubuh seseorang yg teratur dengan tujuan untuk
menjaga tubuh agar tetap sehat, kuat, aktif, dan energik. Pokok2 materi pendidikan dan kesehatan jasmani antara lain:
1.
Kesehatan jasmani dengan lomba lari
2.
Kesehatan jasmani dengan pacuan kuda
Memilih calon ibu anak-anak
yg sehat
|
c.
Materi Pendidikan Seksual
Pendidikan seks
adalah pendidikan yg membuat seseorang mampu menyesuaikan diri dengan baik
dalam situasi2 seksual dan menghadapi persoalan2 seksual pada masa sekrang dan
masa depan dgn cara yg tepat sehingga dapat membawa pada kesehatan jiwa. Adapun
di antara materi pokok dalam bidang seksual yaitu:
1.
Orang muslim yang junub bukan najis
2.
Khitan
3.
Memisahkan anak dari ranjang
عن
عبد املك بن اربيع بن سبرةعن أبيه عن حده
قال :قال نبي صلي الله عليه وسلم"مرا امصبي با لصلاة إذا بلغن سبع
سنين وإذا بلغ سنين فا ضر بوه عليها وفرقوا بينهم في ا لمضا خع.
(رواه
أبودود)
d.
Materi Pendidikan Emosi dan Nalar
Pendidikan emosi
adalah mencakup perasaan, emosi, kecendrungan, dsb. Yang bertujuan untuk
membentuk kepribadian, integritas, dan asesorisnya agar ketika mencapai usia
baligh nnt anak dpt melakukan semua
kewajiban yg diembankan padanya dengan
sempurna. Pendidikan emosi dapat dilakukan sbb:
1.
Mendidik anak dengan kasih sayang
2.
Pengembangan emosi anak
3.
Menanamkan sipat santun dan menahan amarah
e.
Materi Pendidikan Estetika
Pendidikan estetika
yaitu pendidikan yg diorientasikan untuk mewujudkan kepekaan indra trhdap
keindahan dgn berbagai ragamnya, baik dlm hal bentuk rupa, suara atau lainnya.
Adapun materi yg diajarkan Rasulullah SAW yaitu sbb:
1.
Memperbagus pakaian dan kendaraan
2.
Manifestasi keindahan ajaran islam
f.
Materi Pendidikan Sosial
Pendidikan sosial
adalah proses yg menjadi sarana seseorang untuk mempelajari cara2 masyarakat
manapun /kelompok sosial agar dia dapat hidup dlm masyarakat atau di tengah2
kelompok tersebut. Di antara materi pendidikan sosial yaitu:
1.
Berbuat baik kepada tamu dan kerabat
2.
Memperhatikan kebutuhan tatangga
g.
Materi Pendidikan Ekonomi
Di antara
hadits-hadits Rasulullah yg menynggung tentang pendidikan ekonomi yaitu:
1.
Pelanggaran jual - beli Mulamasat dan Munabadzat
2.
Larangan membeli barang yang dibeli orang lain
h.
Materi Pendidikan Kedokteran
Rasulullah SAW
memberikan materi-materi pengobatan yg dapat dilihat dari hadits2 beliau:
1.
Berobat dengan batu hitam
2.
Setiap penyakit ada obatnya
i.
Materi Pengajaran Al-Qur’an
Pengajaran
al-Qur’an sesungguhnya menempati kedudukan utama, karena al-Qur’an merpkan
dasar utama dalam pendidikan islam, materi pengajaran al-Qur’an seperti:
1.
Membaca al-Qur’an dengn suara indah dan merdu
2.
Membaca al-Qur’an dengan tajwid
F. Lingkungan dan Pengaruh Kesiswaan dalam Pendidikan
Dalam ilmu
pendidikan Islam, salah satu yang sangat mempengaruhi proses perkembangan anak
adalah lingkungan. Lingkungan dapat memberi pengaruh positif dan pengaruh
negatif trhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Di antara lingkungan yg
sangat berpengaruh itu, diantaranya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga
Tugas utama
keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan
akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar dari
kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam
hadits berikut:
عن
ابى هر يرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله ص م (كل مولود يلد على الفطرة, فأبواه
يهاودانه أو ينصرانه أو يمجسانه (رواه بخارى مسلم)
Artinya:” Setiap
anak yang baru dilahirkan dalam keaadaan suci, kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya yahudi, nashrani, atau majusi (H.R. Bukhari Muslim)
2. Lingkungan Sekolah
Pada mulanya pendidikan dilaksakan di
lingkungan keluarga, orang tua sbagai pendidik utama. Dalam perkembangan
selanjutnya, anak semakin dewasa dan kebutuhannya semakin banyak, orang tua
menambah harus kesibukan, bekerja untuk biaya anak-anaknya. Maka tugas mendidik
anak dilimpahkan ke sekolah, tanpa mengurangi tanggung jawab orang tuanya. Akan
tetapi, kondisi sekrg, orang tua menyerahkan tanggung jawab pendidikan
anaknya secara penuh kpda guru di
sekolah, tanpa memainkan perannya sbg pendidik pertama dan terutama. Melihat
kondisi demikian, maka peran guru di sekolah perlu dioptimalkan. Sebagai
pemegang amanat, guru bertanggung jawab atas amanat yang disearahkan kepadanya
(Q.S. an-Nisa’:58)
Gurulah yg bertanggung jawab untuk
menyediakan lingkungan yg paling serasi agar terjadi proses belajar-mengajar yg
efektif. Gurulah yg memotivasi murid untuk membangkitkan minat dan menumbuhkan
cita-cita mereka agar belajar dengan sungguh2. Guru pulalah yg berusaha agar pelajaran
mengandung makna bagi kehidupan mereka.
3. Lingkungan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, lingkungan
masyarakat merupakan lembaga pendidikan selain keluarga dan sekolah yg akan membentuk
kebiasaan, pengetahuan, minat, dan sikap, kesusilaan, kemasyarakatan, dan
keagamaan anak. Di masyarakat anak bergaul dgn pimpinan kemasyarakatan dan
pimpinan agama. Dengan demikian, dlm pergaulan sehari2 antara seseorang dgn
tokoh agama dan tokoh masyarakat mengandung gejala2 pendidikan karena para
tokoh tersebut dalam pergaulannya mengarah kepada pergaulan yang positif.
2.
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran
dan program pendidikan yg diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan yang
berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar
yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yg dapat dikembangkan, evaluasi
yg dpt dirancang, untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta
implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.
Kurikulum pendidikan islam pada periode
Rasulullah bersumberkan pada al-Qur’an, yg diwahyukan sesuai dengan kondisi
sosial kemasyarakatan saat itu.
Sifat kurikulum yg diberikan Rasulullah
SAW sebagai berikut:
1.
Materi yang diberikan dapat melahirkan kemuliaan, ketenangan,
memprioritaskan kemaslahatan dan keselamtan, tdk dipengaruhi faktor kejiwaan
dari dalam/peristiwa.
2.
Mudah dan toleran
3.
Terang dan jelas
4.
Menjelma dalam sosok manusia
5.
Utuh dan saling berkaitan
6.
Luas dan menyebar
7.
Simbang dan komprehensif.
BAB III
PENUTUP
1.1.
Kesimpulan
Pengertian hadits
tarbawi
Hadits tarbawi adalah hadits yang membahas
tentang pendidikan yang di ajarkan oleh Rasulullah. Pendidikan mutlak harus ada
pada manusia,karena pendidikan merupakan hakekat hidup dan kehidupan.
Pendidikan berguna untuk membina kepribadian manusia. Dengan pendidikan,maka
terbentuklah pribadi yang baik sehingga di dalam pergaulan dengan manusia lain,individu dapat
hidup dengan tenang. Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi
menjadi anggota kesatuan sosial manusia tampa kehilangan pribadinya masing-masing.
Pada hakekatnya pendidikan menjadi tanggung
jawab bersama,yakni keluarga,masyarakat dan sekolah/lembaga pandidikan.
Keluaraga sebagai lembaga pertama dan utama dalam pendidikan,masyarakat sebagai
tempat berkembangnya pendidikan dan sekolah sebagai lembaga formal dalam
pendidikan. Pendidikan keluaraga sebagai
peletak dasar
pembentukan kepribadian anak.
1.2.
Ruang lingkup hadits tarbawi
Pendidikan sebagai ilmu, mempunyai ruang
lingkup baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun ruang
lingkup pendididkan adalah:
1)
Perbuatan mendidik
2)
Dasar dan tujuan pendidikan
3)
Pendidikan dan etika mendidik
4)
Peserta pendidik dan etikanya
5)
Kurikulum pendidikan
6)
Metode Pendidikan
7)
Media Pendidikan
8)
Evaluasi Pendidikan
9)
Lingkungan Dan Kejiwaan Serta Pengaruhnya Didalam Proses Pendidikan
DAPTAR PUSTAKA
Departemen Agama, al-Qur’an dan
Terjemahannya(Jakarta: Pustaka Agung
Harapan, 2006), Tafsir Al-Qur’an (Jakarta: 2005)
Hasan
Langgulung, Manusia dan Pendidikan (Jakarta: Al-Husna Zikra, 1986)
Imam
Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Tafsir Jalaluddin Jilid 1
dan 2(Bandung: Sinara Baru Algensindo, 2008)
Miftahurrobbani,
Himpunan Khutbah Setahun(Jakarta: Rineka Cipta, 1994)
Muhammad
Faiz Al Math, 1100 Hadits Terpilih (Jakarta: Gema Insani, 1999)
M.
Quraish Shihab, Tafsir
Al-Misbah:pesan,kesan dan keserasian al-Qur’an (jakarta:lentera sebagai
utusan allah di muka bumi ini.
0 komentar:
Posting Komentar